Menguak Kisah Serat Centhini di Borobudur Writers Festival

Reporter

Rabu, 28 September 2016 03:20 WIB

Borobudur Writers & Cultural Festival 2016

TEMPO.CO, Jakarta - Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF) kembali digelar tahun ini. Perhelatan kelima BWCF ini akan akan mengusung tema 'Setelah 200 Tahun SERAT CENTHINI: Erotisme & Religiusitas, Musyawarah Akbar Kitab-kitab Nusantara.'

"Pada acara ini nantinya para peneliti Serat Centhini akan dipertemukan. Di hari pertama dalam forum ini akan dibahas mengenai Centhini dari berbagai sisi," ungkap Kurator tunggal BWCF Seno Joko Suyono, di Decanter Wine, Kuningan, Jakarta, Kamis, 22 September 2016.

Meski tema tahun ini berfokus pada erotisisme dan religiusitas pada serat Centhini, namun Seno menjelaskan selama 3 hari penyelenggaraan seminar, bukan Serat Centhini saja yang dibahas. Tetapi juga ada Muhkis Hadrawi yang membahas tentang kitab seksualitas menurut perspektif Makassar Kuno, lalu Dwi Cahyono tentang pemburuan arca Bima dan Salfia Rahmawati yang meniliti cerita-cerita tradisi orang Jawa yang berhubungan dengan binatang ataupun jin, serta tentunya hadir pula Halilintar Latief yang membahas sejarah dan tafsir I La Galigo khususnya mengenai Bissu dalam tradisi Bugis.

"Yang menarik, sebelumnya belum ada seminar yang menggabungkan antara Serat Chentini dan I La Galigo. Padahal, keduannya banyak kesamaannya," ujar dia.


Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraan BWCF ini tak hanya akan diisi oleh seminar dan pidato kebudayaan saja, berbagai workshop, pameran foto dan lukisan serta pagelaran kesenian dari berbagai daerah, dan pemberian penghargaan Sang Hyang Kamahayanikan Award juga akan dilaksanakan.

Bedanya, jika tahun-tahun sebelumnya penghargaan ini diberikan kepada satu orang saja, kali ini penghargaan diberikan langsung untuk dua orang kepada mereka yang telah melakukan penelitian terhadap kebudayaan tanpa pamrih.

"Tahun ini penghargaan diberikan kepada alm. Karkono Kamajaya yang telah menerjemahkan serat Centini dari huruf Jawa ke Latin dan Halilintar Latief atas jasanya menjaga bissu Bugis," kata Seno.

BWCF merupakan festival budaya yang berbeda dengan festival budaya lainnya. Selama 5 tahun berjalan festival ini mengngkat tentang khazanah budaya Nusantara terutama dalam perspektif sasrtra maupun dari sisi kajian arkeologis.

BWCF akan dilaksanakan mulai 5-8 Oktober 2016. Perayaan ini akan dilakukan di Magelang dan Yogyakarta diantaranya The Heritage Convention Center Hotel Plataran Borobudur, Atria Hotel Magelang, Seminari Menengah St. Petrus Kanisius Mertoyudan, Desa Ginirejo Ngablak, Gunung Andong Magelang, dan Pendopo Ndalem Ageng Pesanggrahan Hotel Ambarukmo Yogyakarta.

DINI TEJA

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

9 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

13 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

49 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

50 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

56 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya