Seni Pertujukan Subversif dan Kegelapan Maestro Butoh

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 19 Agustus 2016 19:39 WIB

Seniman Jepang, Takao Kawaguchi tampil dalam pertunjukan tari tunggal About Kazuo Ohno di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 15 Agustus 2016. Takao membawakan enam adegan sebagai pembukaan Art Summit Indonesia edisi ke-8. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Getir, lucu, dan magis. Kesan itu terasa dalam pertunjukan Seniman Jepang Takao Kawaguchi. Ia meyuguhkan karya seni bertajuk About Kazuo Ohno. Kazuo merupakan empu karya seni eksperimental Jepang. Orang Jepang menyebutnya Butoh. Ini karya seni yang mengeksplorasi gerakan tubuh yang keluar dari standar keindahan atau keelokan tubuh.


Takao memukau pengunjung yang bertahan sepanjang pertunjukan berdurasi hampir tiga jam di halaman dan Pendopo Ajiyasa Jogja National Museum Yogyakarta, Kamis malam, 18 Agustus 2016. Pertunjukan ini bagian dari Art Summit Indonesia yang kedelapan.


Di halaman Jogja National Museum, Takao memulai pentas dengan bermain sepatu roda. Ia mengenakan kaus dan celana pendek berwarna merah. Takao tampak kumal dan lusuh. Ada banyak sampah di sekelilingnya. Kain rombeng, plastik, kain pel, drum, dan kotak merah tempat bir. Takao tampil bak buruh pabrik yang tubuhnya penuh noda hitam terkena asap cerobong pabrik. “Saya mengcopy karya tari Kazuo Ohno. Berimprovisasi dengan menggunakan media sampah,” kata Takao kepada Tempo seusai pertunjukan.


Takao menaiki sepeda onthel dengan drum menutupi kepalanya. Ia tertatih-tatih mengayuh sepeda hampir jatuh. Ia juga berinteraksi dengan penonton dengan memainkan plastik yang diikat pada ujung tongkat pada ujungnya. Ia pantul-pantulkan tongkat dan plastik itu pada seorang bocah yang menonton bersama ibunya.


Menurut Takao, Kazuo banyak mengekplorasi gerak tubuh dengan gaya yang dia miliki. Kazuo banyak bepergian ke gunung, area industri, dan bermain dengan sampah. Kazuo juga menemukan berbagai kehancuran. Karya Kazuo Ohno juga telah difilmkan. Ada tiga karyanya berjudul Admiring la Argentina (1977), My Mother (1981), dan Dead Sea, Ghost. Wienerwaltz (1985).


Advertising
Advertising

Takao mempelajari karya Kazuo, termasuk menonton tiga film itu. Ia terinspirasi menciptakan karya seni bertema Butoh berjudul About Kazuo Ohno. Karya ini diciptakan pada 2003 dan dipentaskan dengan cara berkeliling Eropa. Di Indonesia, selain di Yogyakarta, karya itu sebelumnya telah dipentaskan di Taman Ismail Marzuki Jakarta.

LIHAT JUGA: esai foto 'Butoh, Seni Gerak Tubuh yang Memukau'


Dari halaman Jogja National Museum, Takao mengajak pengunjung ke pendopo. Di sana, ia menampilkan pertunjukan yang berkisah tentang kelahiran, anak-anak, usia dewasa, tua, hingga kematian manusia. Ia berganti-ganti kostum dan berkaca di panggung. Takao yang menjadi bocah membagi-bagikan permen kepada sejumlah pengunjung.


Di penghujung pertunjukan, Takao membubuhkan bedak putih dan bergincu. Wajahnya penuh coreng moreng. Takao mengenakan rok dan baju perempuan. “Ini bicara tentang orang yang hidup dalam prostitusi dan meninggal sampai usia tua,” kata Takao.


Serangkaian acaranya digelar pada hari yang berbeda di delapan kota, yakni Yogyakarta Jakarta, kota lainnya yakni Jakarta, Solo, Bandung, Padang, Padang Panjang, Bali, dan Makasar.

Penggagas Art Summit Indonesia, Edi Sedyawati mengatakan ini adalah festival internasional seni pertunjukan kontemporer yang digelar pertama kali tahun 1995. Setelah itu acara digelar setiap tiga tahun sekali. Kazuo Ohno, sang maestro Butoh pernah mengisi Art Summit Indonesia yang perdana. “Indonesia mengundang dunia, karya di bidang musik, tari, dan teater,” kata Edi dalam katalog.


SHINTA MAHARANI


Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

9 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

46 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

50 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

54 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya