Takdir Dewi Sri

Reporter

Editor

Senin, 26 Juni 2006 19:09 WIB

TEMPO Interaktif, Solo: Fajar menyingsing. Para perempuan menumbuk padi. Lesung dan antan beradu memperdengarkan irama. Keriangan terpancar saat anak-anak manusia menyatu dengan alam. Dari dalam perut bumi, muncul sosok seorang putri bertubuh molek. Tangannya berayun-ayun seperti memberikan berkah. Dia adalah Dewi Sri, si dewi kesuburan tanah, sang pembawa kemakmuran. Mitologi Dewi Sri, Kamis malam lalu, diinterpretasikan oleh koreografer Wahyu "Inonk" Widayati dalam sebuah repertoar berjudul The Destiny of Dewi Sri di teater terbuka Bong Taman Budaya Jawa Tengah, Solo. Dewi Sri tak sekadar dihadirkan sebagai sebuah sosok yang dipuja, tapi sebagai sebuah spirit nenek moyang negeri ini dalam mencintai bumi mereka. Munculnya persoalan-persoalan lingkungan yang berujung pada bencana kelaparan, busung lapar, ataupun gizi buruk merupakan wujud dari tidak pedulinya manusia terhadap Dewi Sri. Manusia tak mau peduli dengan tanah yang dipijaknya. Pemujaan yang dilakukan tak lagi pada spirit, tapi kepada benda-benda pabrik. Tubuh manusia tak lagi berbau tanah, tapi telah menjadi manusia kaleng. Dewi Sri bunuh diri dengan sebuah pistol ketika peringatan-peringatan terhadap manusia tak lagi diindahkan. Manusia tak lebih dari sampah yang setiap hari mereka makan. Mereka memilih menelan beras sintesis ketimbang beras yang sesungguhnya masih bisa ditanam dari tanah. Wahyu Inonk menghadirkan semuanya dalam bahasa simbol verbal. Lihatlah. Kaki-kaki manusia lumpur terangkat, menggerinjal seperti hendak menemui ajal. Mereka pergi meninggalkan bumi karena tak lagi dipedulikan. Dan ketika alam marah, menghadiahi bencana, manusia baru ingat untuk cinta kepada alam. Bumi rusak donya ngrasak, sang hyang duka, sambat ibu pertiwi, peteng ndhedet bumi yekti (ketika bumi hancur lebur, Tuhan marah, baru ingat pada ibu pertiwi). Tapi Wahyu Inonk malam itu seperti kehilangan jati dirinya. Dalam karyanya yang ketujuh ini dia tidak lagi hadir dengan idiom-idiom jenaka yang mudah ditangkap oleh penonton awam sebagaimana karyanya bersama kelompok Sahita, seperti serimpi kesrimpet atau bedaya ketawang lima ganep. Dia berbicara soal bumi, tapi dengan bahasa yang melangit. Beruntung garapan The Destiny of Dewi Sri yang didukung oleh Yayasan Kelola ini dilakukan di panggung terbuka. Teater Bong yang memiliki lanskap alam bagus ini menutup berbagai ketimpangan koreografinya. Repertoar yang melibatkan penari-penari kawakan, antara lain Irawati Kusumarasri, Ni Komang Ylimarheni, Sri Setyoasing, dan Queen Sriharjanto, ini justru tak menunjukkan sebagai sebuah garapan tari yang mengeksplorasi gerak tubuh sang penari. Sebagai bekas pemain Teater Gapit, Wahyu Inonk terkesan lebih ingin menonjolkan diri sebagai sutradara ketimbang koreografer. IMRON ROSYID

Berita terkait

Kilas Balik Penemuan Air Conditioner atau AC Pertama Kali oleh Seorang Dokter

9 menit lalu

Kilas Balik Penemuan Air Conditioner atau AC Pertama Kali oleh Seorang Dokter

Memasuki musim kemarau, AC banyak digunakan orang untuk mendinginkan ruangan dari hawa panas. Namun, sudah tahukah bagaimana penemuan AC?

Baca Selengkapnya

Gagal Ikut SNBT 2024? Jalur Pendaftaran Mandiri Itera Ini Bisa Dijajal

10 menit lalu

Gagal Ikut SNBT 2024? Jalur Pendaftaran Mandiri Itera Ini Bisa Dijajal

Institut Teknologi Sumatera (Itera) membuka peluang tes Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Barat hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Biaya Pendidikan STIP Jakarta yang Viral Usai Siswanya Tewas Dianiaya Senior

12 menit lalu

Biaya Pendidikan STIP Jakarta yang Viral Usai Siswanya Tewas Dianiaya Senior

Biaya pendidikan STIP mencapai puluhan juta rupiah per semester

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Awiek PPP Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

13 menit lalu

Pengamat Sebut Awiek PPP Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

Politikus PPP Achmad Baidowi meraih 359.189 suara nasional di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

17 menit lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

20 menit lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Mengancam Kesehatan, Ini 5 Dampak yang Wajib Diketahui

21 menit lalu

Cuaca Panas Mengancam Kesehatan, Ini 5 Dampak yang Wajib Diketahui

Cuaca panas bukan sekadar tidak nyaman, tetapi juga mengancam kesehatan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pembentukan Kembali Dewan Pertimbangan Agung

22 menit lalu

Bamsoet Dorong Pembentukan Kembali Dewan Pertimbangan Agung

Di Indonesia jika presiden terpilih Prabowo Subianto setuju bisa diformalkan melalui Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Presiden.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

30 menit lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

35 menit lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya