Setelah Sang Bayi Pergi

Reporter

Editor

Senin, 26 Juni 2006 19:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ulang tahun ke-67 kali ini bagi Harry terasa istimewa. Kedua anak gadisnya, Marie dan Ninni, memberi kado indah bagi lelaki tua itu. Mereka akan memberi cucu yang lama diidamkan. Suasana ceria mewarnai kediaman Harry. Marie dan Ninni bersama suami mereka, Erik dan Jonas, merayakan ulang tahun Harry dalam acara makan siang bersama. Sampanye, makanan lezat, serta rangkaian bunga menawan menghiasi hari bahagia itu. Sayang, ketika hari beranjak senja, tiba-tiba Marie, sang putri tertua, merasakan kelainan pada kandungannya. Ia tak dapat merasakan gerakan sang jabang bayi. Karena khawatir, kedua pasangan ini pun segera pergi ke rumah sakit. Setibanya di sana, kekhawatiran Marie pun mereda. Berkat alat bantu, kedua pasangan itu dapat mendengar detak jantung sang jabang bayi. Suami Ninni, Jonas, juga meminta sang istri melakukan pemeriksaan serupa. Meski semula menolak, Ninni akhirnya bersedia. Hasilnya sangat mengejutkan: bayinya telah meninggal dalam kandungan. Alhasil, bayi Jonas dan Ninni pun harus segera dikeluarkan dari rahim. Sementara itu, dalam waktu bersamaan, air ketuban Marie pecah dan ia pun melahirkan bayi laki-laki yang montok dan sehat. Kehilangan bayi dan memperoleh anggota keluarga baru memberi konflik dalam hubungan kedua saudara. Marie, yang merasa bersalah karena memiliki anak, tak tahu harus menentukan sikap di hadapan Ninni. Sedangkan Ninni, yang jatuh dalam kubangan depresi, mulai bersikap aneh terhadap bayi Marie. Peristiwa ini pun akhirnya memunculkan kembali kepingan-kepingan trauma masa lalu yang terus menghantui mereka. Konflik psikologis yang mengaduk-aduk emosi penonton disuguhkan secara apik dalam film Harry's Dottar (Harry's Daughter). Film garapan sutradara Swedia, Richard Hobbert, ini mengingatkan penonton pada sentuhan sineas besar Swedia, Ingmar Bergman. Bergman terkenal gemar menggarap film-film drama yang pekat dengan konflik psikologis. "Bergman memang sineas besar yang layak dikagumi," kata Hobbert seusai pemutaran filmnya itu dalam acara Festival Film Swedia di Jakarta, Rabu lalu. Ketegangan demi ketegangan terus mencekam hingga menit-menit terakhir. Hobbert, yang juga menulis naskah film ini, begitu piawai meliukkan gaya bercerita. Akhir cerita pun tak dapat ditebak dengan mudah. Dalam beberapa adegan bahkan tak terlalu jelas apakah Marie berhalusinasi atau benar-benar tengah berkomunikasi dengan Ninni. Hobbert tak lupa menampilkan alam Swedia yang indah di musim gugur. Permainan apik Lena Endre dan Amanda Ooms sebagai Marie dan Ninni makin memperkuat film ini. Meski dibuat dengan biaya minim, sekitar US$ 1,5 juta, film ini mampu memberi makna mendalam. Jauh hingga ke dalam relung hati untuk waktu yang cukup lama. "Bila Anda tak lagi cinta kepada pasangan, bercerai bisa jadi satu jawaban. Tapi apa jadinya bila Anda bermasalah dengan keluarga kandung sendiri? Anda kan tak bisa bercerai dengan mereka," kata Hobbert, yang pernah menjadi penerima penghargaan Ingmar Bergman ini. Dan agaknya persoalan dalam film ini tak lepas dari pengalaman Hobbert sendiri. "Saya juga pernah kehilangan anak. Saat itu, pertanyaan 'mengapa saya (yang mengalami peristiwa itu)' juga muncul berulang-ulang dalam benak saya." l SITA PLANASARI A

Berita terkait

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

55 menit lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

1 jam lalu

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

Boyamin mengklaim punya data sendiri tentang Robert Bonosusatya dalam pusaran korupsi timah yang telah diserahkan kepada penyidik Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

2 jam lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

3 jam lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

3 jam lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

4 jam lalu

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

Polisi telah menutup kasus tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang. Disebut bunuh diri.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

4 jam lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

4 jam lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

4 jam lalu

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

Majelis hakim memberikan izin kepada bekas Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono untuk mengikuti sidang Dewas KPK tentang kasus Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

4 jam lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

Dalam acara ini, ditayangkan film karya mahasiswa Politeknik Tempo yang berjudul Kala: Rahasia Fana.

Baca Selengkapnya