Gandeng Rudi Soedjarwo, Google Bikin Film Pendek
Editor
Nunuy nurhayatiTNR
Kamis, 30 Juni 2016 18:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya, Google membuat sebuah film pendek. Menggandeng sutradara Rudi Soedjarwo, film pendek berdurasi 12 menit itu diberi judul Satu dalam Kita. Persahabatan dan toleransi beragama menjadi tema film pendek ini.
"Tema ini menurut saya sangat sederhana. Karena terlalu sederhana, kadang orang tidak memaknainya," kata Rudi, Selasa, 28 Juni 2016.
Satu dalam Kita mengisahkan persahabatan Ali, Josh, dan Elsa yang tergabung dalam satu grup musik. Suatu hari, mereka dihubungi seorang produser untuk mengikuti audisi di Bali, tepat pada hari pertama Ramadan.
Ali, yang seorang muslim, ingin melaksanakan ibadah puasa pertamanya dengan sang ibu. Karena itu, Josh dan Elsa yang bukan muslim bertekad menemani Ali berpuasa dengan cara mencari informasi mengenai puasa melalui Google.
Begitulah kira-kira isi film pendek yang dipersembahkan Google untuk Ramadan 2016 ini. Google sepertinya tak hanya ingin mengkampanyekan indahnya kisah persahabatan sekaligus toleransi antar-beragama. Namun juga menunjukkan bagaimana masyarakat kini begitu dimudahkan dengan kehadiran perangkat mesin mencari Google.
Tak hanya untuk mencari tahu jawaban dari pertanyaan kompleks, tapi juga mencari tahu pertanyaan sederhana, seperti “masjid di sekitar sini” atau “tip puasa pertama kali”.
Sebagai sutradara, Rudi Soedjarwo mengaku merasa tertantang saat menyutradarai film pendek ini. Meskipun memiliki tema yang sangat sederhana, film yang sudah tayang pada 1 Juni 2016 tersebut memiliki kisah persahabatan yang menyentuh.
Tak hanya melalui kisahnya, sang sutradara pun menghidupkan cerita dengan memilih aktor-aktor baru. Alasannya, wajah yang kurang familiar dinilai lebih bisa menghidupkan persahabatan mereka.
Menurut Putri, Marketing Google Indonesia, film yang telah diputar sejak 1 Juni ini telah ditonton lebih dari 6 juta penonton. "Kita juga senang karena mendapat feedback dan komentar baik. Bukan hanya karena film-nya, tapi juga karena ceritanya yang related," ujarnya.
"Kita juga mau menunjukkan bahwa Google dapat menjadi asisten kita apa pun topiknya dan kapan pun kota membutuhkannya," ujarnya. Inilah mengapa pada akhirnya Google membuat kampanye tersebut karena topik yang diambil dirasan sama dengan masyarakat, khususnya anak muda di Indonesia.
DINI TEJA