Arsitek UGM Ajak Seniman Melukis Yogyakarta tanpa Hotel  

Reporter

Jumat, 17 Juni 2016 16:44 WIB

Penonton melihat karya-karya lukisan dan instalasi yang dipamerkan di pameran tunggal "Ambang" oleh Dyan Anggraini di Sangkring Art Space, Bantul, Yogyakarta. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pakar arsitektur Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Laretna Trisnantari Sita, mengajak para perupa melakukan gerakan melukis Yogyakarta tanpa hotel. Ajakan itu dilandasi keprihatinannya terhadap maraknya pembangunan hotel, mal, serta apartemen yang menyulap Yogyakarta dari wajah tradisional menjadi modern.

“Perlu ada gerakan melukis bersama sebelum Yogyakarta menjadi hotel. Atau melukis bersama, tapi hotelnya enggak perlu dilukis,” kata Laretna saat membuka pameran tunggal seniman Pupuk Daru Purnomo yang berjudul “Memory of My Life di Galeri Gejayan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Kamis malam, 16 Juni 2016.

Istri almarhum bakal calon Wakil Wali Kota Yogyakarta, Aki Adhisakti, itu menjelaskan, masyarakat semakin tidak mengenal wajah asli Yogyakarta. Dia mencontohkan, dulu ada danau buatan di Taman Sari. Tapi kini ditimbun permukiman penduduk yang padat. “Dulu juga ada Kali Larangan. Ada yang tahu Kali Larangan?” kata Laretna di hadapan para seniman yang hadir.

Tidak satu pun seniman yang bisa menjawab. Laretna menjelaskan, Kali Larangan adalah sungai yang mengalir dari sisi bawah Kali Winongo yang dibendung. Aliran airnya memasuki dan mengitari Keraton Yogyakarta, yang dulu dikelilingi jagang atau semacam selokan.

Air tersebut juga mengaliri blumbang (kolam) Masjid Gede Kauman, yang dipergunakan untuk bersuci sebelum masuk masjid. “Semestinya Yogyakarta tetap mempertahankan wajah aslinya seperti Paris,” tuturnya.

Di sisi barat Yogyakarta, kata dia, ada persawahan yang luas membentang di kawasan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Sawah sering diidentikkan dengan kemiskinan karena pembangunan fisik tidak dilakukan di sana. Padahal, ujar Laretna, sawah adalah simbol kekayaan gemah ripah loh jinawi. “Pertanyaannya, mampukah sawah-sawah itu tetap ada di sana?”

Perupa Yuswantoro Adi setuju gerakan melukis bersama tentang Yogyakarta dihidupkan kembali. Sebab, saat beberapa tahun lalu pemerintah Yogyakarta berencana membangun taman parkir di bawah Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta, Yuswantoro dan perupa lain bersama-sama melukis alun-alun. Ada pesan naif sekaligus sindiran yang ingin disampaikan. “Ayo melukis, mumpung alun-alun belum hilang,” katanya.

Dia menilai gerakan melukis bersama tidak sekadar untuk mendokumentasikan setiap sudut Yogyakarta, baik yang berwujud kebendaan maupun bukan, melainkan merupakan gerakan budaya untuk melestarikan Yogyakarta. “Jangan sampai gerakan ini sekadar wacana. Tapi mari dieksekusi,” ucap Yuswantoro.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

5 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

13 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

16 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

27 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

31 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

52 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

56 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

57 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

59 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya