Freeport Jadi Sponsor, Seniman Peserta Art Jog Terganggu

Reporter

Jumat, 10 Juni 2016 23:00 WIB

Performance Semendelic & Kawanan dalam pembukaan Artjog 9 di Jogja National Museum, 27 Mei 2016. Foto/Moyang Kasih

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah seniman yang memamerkan karyanya dalam Art Jog kesembilan di Jogja National Museum mengaku terganggu oleh keberadaan Freeport Indonesia sebagai sponsor bursa pasar seni terbesar di Yogyakarta itu.

Salah seorang peserta pameran, Mohamad Yusuf atau Ucup, mengatakan semula tidak tahu Freeport menjadi sponsor Art Jog. "Saya mendukung Art Jog. Tapi, tidak mendukung Freeport," kata Ucup ketika dihubungi, Kamis malam, 9 Juni 2016.

Ucup merupakan seniman yang berhimpun di komunitas seni Taring Padi. Mereka aktif menyuarakan perlawanan terhadap eksploitasi perusahaan tambang lewat karya-karyanya. Menurut dia selama beberapa kali ikut Art Jog tak pernah ada masalah. Baru kali ini hatinya terusik.

Ucup merupakan satu di antara 72 seniman yang diundang untuk menciptakan karya pada Art Jog tahun ini. Ia tidak tahu semua sponsor yang mendukung acara itu. Dia memahami untuk menyelenggarakan pameran seni rupa kelas internasional semacam Art Jog bukan perkara yang gampang. Bagi dia Art Jog punya peran penting bagi dunia seni rupa.

Ihwal apakan dia akan menarik karyanya setelah tahu Freeport menjadi sponsor, Ucup mengatakan perlu berhati-hati. Sebab dia mengaku dalam posisi gamang, apakah menarik karya adalah pilihan terbaik sebagai bentuk penolakan terhadap Freeport. Ucup akan bertanya dulu kepada penyelenggara apa alasan mereka melibatkan Freeport.

Sama halnya dengan Ucup, seniman Vincencius “Venzha” Christiawan, yang menyajikan karya utama sebagai land mark Art Jog semula juga tidak tahu Freeport menjadi sponsor. "Saya semula tak tahu ada sponsor Freeport," katanya. Sebagai bentuk protes kepada panitia, ada seniman yang menutup logo Freeport dengan cara mencoretnya.

Direktur Artistik Art Jog, Heri Pemad, mengatakan timnya melibatkan Freeport sebagai sponsor di tengah keputusasaan karena sulitnya mencari sponsor. Ia juga kecewa dengan minimnya dukungan pemerintah terhadap acara internasional yang perlu biaya besar itu.

Dia sadar bahwa menggandeng Freeport akan menimbulkan kritik dari sejumlah kalangan. Tapi Heri telah siap menanggung berbagai risiko atas penyelenggaraan Art Jog. "Saya menghormati bila ada seniman yang menarik karyanya dan pengunjung memilih tidak membeli tiket masuk," kata dia.

Tahun ini panitia mengundang 72 seniman yang dianggap punya pengaruh penting. Misalnya seniman itu punya pengaruh besar terhadap seniman generasi berikutnya. Ada pula seniman yang punya pengaruh pada komunitas.

Art Jog berlangsung di Jogja National Museum pada 27 Mei-27 Juni 2016. Kali ini temanya adalah Universal Influence untuk melihat pengaruh global terhadap seni rupa. Misalnya kemajuan teknologi, informasi, dan jaringan Internet yang mendunia. Untuk bisa menikmati karya seniman, pengunjung mesti merogoh kocek untuk ongkos tiket masuk sebesar Rp 50.000 per orang.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

5 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

16 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

27 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

31 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

41 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

48 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

51 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

57 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

59 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya