Grup band Slank beraksi saat konser di halaman Gedung KPK, Jakarta, 22 Februari 2016. ANTARA/Hafidz Mubarak A.
TEMPO.CO, Jakarta - Grup band Slank, melalui vokalisnya Kaka, Selasa sore, 31 Mei 2016, menggemakan lagu Garuda Pancasila di Lapangan Simpang Lima Atambua, ibu kota Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, perbatasan RI-Timor Leste untuk membangkitkan rasa nasionalisme warga di tapal batas negeri itu.
Suara vokalis grup band Slank itu seakan membelah langit Kota Atambua di sore itu, sehingga membuat warga kota kecil yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste itu "menyemut" di lapangan Simpang Lima di jantung Kota Atambua itu.
"Garuda Pancasila...semua," teriak Kaka dari atas panggung mengajak penonton. Serentak para penggemar yang tampak membanjir di sekitar area panggung langsung bersuara menyambut.
"Akulah pendukungmu, patriot proklamasi sedia berkorban untukmu," sahut penonton membahana. Pancasila dasar negara, rakyat adil makmur sentosa pribadi bangsaku, lanjut Kaka disambung para penonton sambil mengepalkan tangan di dada.
"Ayo maju, maju ayo maju, maju ayo maju maju," nyanyi Kaka. Para penonton yang menyemut di lapangan Simpang Lima itu bernyanyi riang mengulangi lagu Garuda Pancasila hingga syair terakhir.
Mereka melompat-lompat dengan semangat. Adapula sambil mengibarkan Bendera Merah Putih dengan tongkat bambu.
"Terima kasih warga perbatasan" kata Kaka di penghujung lagu. Konser Slank yang dibuka oleh Bupati Kabupaten Belu, Willy Lay, berlangsung dengan semarak dihadiri oleh penononton dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur dan dari Timor Leste.
Ini merupakan konser kedua Slank di wilayah perbatasan, setelah perhelatan konser di Kabupaten Singkawang, Kalimantan Barat, perbatasan Indonesia-Malaysia pada 15 Mei lalu.
Sehari Jelang Pencoblosan Pemilu, Ganjar Nongkrong bareng Slank di Semarang
13 Februari 2024
Sehari Jelang Pencoblosan Pemilu, Ganjar Nongkrong bareng Slank di Semarang
Rombongan Ganjar dan Slank tiba di TBRS sekitar pukul 13.45. Lagu pertama yang dinyanyikan Slank yaitu Seperti Para Koruptor Kemudian disusul Hamburger, Ku Tak Bisa, dan Kamu Harus Pulang