Posisi Dewan Kesenian Masih Sering Disalahtafsirkan

Reporter

Minggu, 15 Mei 2016 08:56 WIB

Gelar budaya dalam peringatan HUT Kota Depok ke-17, 14 Mei 2016. TEMPO/Mustafa Ismail

TEMPO.CO, Depok - Hubungan dewan kesenian dengan birokrasi masih diwarnai dengan berbagai ketegangan di sejumlah daerah. Sebagian birokrat menganggap dewan kesenian merupakan subordinasi pemerintah. Padahal sesungguhnya dewan kesenian adalah mitra dari pemerintah. “Kerap kali keberadaan dewan kesenian di berbagai kota adalah keliru tafsir,” kata perupa Puguh Waruju dalam diskusi tentang peran kesenian dalam pembangunan kota di Depok, Sabtu sore, 14 Mei 2016.

Menurut Puguh, di berbagai daerah banyak sekali pihak yang kurang paham bahwa dewan kesenian memiliki posisi yang jelas dalam legalitas, mekanisme operasional, hingga perumusan program kerja dan penganggarannya. Ia mengkritik persepsi birokrasi bidang kebudayaan yang menempatkan dewan kesenian sebagai bawahan mereka.

“Dewan kesenian itu wadah berpikir merumuskan kajian yang dapat menjadi inspirasi dan masukan pada kebijakan pemerintah. Bukan mendapatkan jatah pementasan dan melaksanakan program Dinas Kebudayaan,” ujar Sekretaris Jenderal Dewan Kesenian Depok ini. Dewan kesenian, menurut Puguh, tugas utamanya adalah menyediakan diri untuk memantau setiap denyut nadi kehidupan seni-budaya, memberikan amatan, analisis, dan simpulan, masukan, pembinaan, dan mengajak para seniman untuk memikirkan berbagai hal dalam konteks kesenian dan kebudayaan.

Ketua Dewan Kesenian Jakarta Irawan Karseno, pembicara lain dalam diskusi yang diadakan Dewan Kesenian Depok dan Panggung Betawi Ngumpul itu, mendukung pendapat Puguh. Ia bercerita tentang Dewan Kesenian Jakarta yang merupakan dewan kesenian tertua yang dibentuk pada 1968 melalui peraturan gubernur. “Tugas Dewan Kesenian Jakarta menjadi penasihat gubernur dalam kebijakan-kebijakan kesenian dan kebudayaan,” kata Irawan.

Diskusi itu dihadiri puluhan seniman dan pengurus dewan kesenian, antara lain Dewan Kesenian Depok, Dewan Kesenian Tangerang Selatan, dan Dewan Kesenian Bogor. Hadir pula kalangan wakil rakyat dan birokrat bidang kebudayaan. Sekretaris Umum Dewan Kesenian Tangerang Selatan Andi Suandi mengusulkan agar diadakan sebuah pertemuan para pengurus dewan kesenian berbagai daerah untuk merumuskan posisi dan strateginya. “Kita bikin semacam pertemuan antar-pengurus dewan. Itu penting,” ujar Andi.

Menanggapi hal itu, Dewan Kesenian Depok menyatakan siap menjadi fasilitator pertemuan itu. “Kami siap menjadi tuan rumah,” kata Ketua Harian Dewan Kesenian Depok Asrizal Nur. Hal itu disetujui Nuroji, Ketua Umum Dewan Kesenian Depok yang baru terpilih dalam musyawarah luar biasa organisasi tersebut pada April 2016. “Siap,” ujarnya. Adapun Irawan menginformasikan bahwa pihaknya sedang menginisiasi Forum Komunikasi Dewan Kesenian Daerah. “Forum itu untuk dewan kesenian provinsi. Kini sudah ada 24 dewan kesenian provinsi yang bergabung.”

Diskusi itu bagian dari rangkaian Gelar Budaya Depok pada Sabtu pagi hingga Minggu dinihari, 15 Mei 2016, di Warung Betawi Ngoempoel, Depok. Acara itu menampilkan beragam atraksi seni, seperti pameran lukisan, baca puisi, tari, musik tradisi, lenong, silat, pameran kuliner, bazar buku, aneka lomba, dan wayang.

Ada pula pidato kebudayaan oleh kritikus sastra, Maman S. Mahaya, Sabtu malam. Dalam pidatonya, Maman menyayangkan banyak seniman nasional yang tinggal di Depok tidak dimaksimalkan perannya. Ia mengatakan selama ini para seniman Depok itu lebih banyak berkiprah mewakili Jakarta dan Indonesia di berbagai forum kesenian. “Nama Depok seolah-olah tanggal dan dimasukkan saku celana,” ujar akademikus Universitas Indonesia ini.

MUSTAFA ISMAIL

Berita terkait

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

58 hari lalu

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI

Baca Selengkapnya