Penyanyi Muhammad Tulus Rusydi menayapa penggemarnya dalam konser After Hour di Rollingstone Cafe, Jakarta, 13 Februari 2015. Tulus yang dinobatkan menjadi Rookie of The Year pada tahun 2013. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Beralihnya distribusi industri musik dari fisik ke dunia digital nyatanya tak membuat semua orang meninggalkan album fisik. Sebagai penikmat musik, penyanyi Tulus juga ternyata masih menyukai bentuk album fisik.
"Saya rasa, sampai sekarang, romantisme memegang album fisik itu tidak bisa digantikan," kata Tulus di sela persiapan konser mini JOOX LIVE di Lot 8 SCBD, Jumat, 29 April 2016.
Penyanyi kelahiran Bukittinggi, 20 Agustus 1987, ini merasa yakin bentuk fisik sebuah album, seperti kaset dan CD, tak akan pernah ditinggalkan, terutama jika seseorang tersebut merupakan fan berat.
Menurut pria yang pernah mendapat penghargaan sebagai Penyanyi Lelaki Terbaik dalam Anugrah Muzik Singapore ini, musik dalam bentuk digital merupakan bentuk musik yang disesuaikan dengan perkembangan zaman saja.
"Menurut saya, fisik itu akan selalu ada. Mungkin fisiknya saja yang berbeda. Dulu kan bentuknya gede banget, lalu ada kaset, ada CD, makin lama makin ke bentuk yang makin kecil sampai tak terlihat," ucapnya.