TEMPO.CO, Jakarta - Komedian senior Kabul Basuki alias Tessy, 68 tahun, buka-bukan soal narkoba, yang membuat dirinya masuk penjara. Kepada tabloidbintang.com, ia mengaku narkoba adalah penyesalan terbesar sepanjang hidupnya.

Karenanya, Tessy menasihati generasi muda Indonesia untuk tidak sekali-kali mencoba narkoba. Tessy pun mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo yang sangat tegas melawan pengedar dan bandar narkotika.

Karena narkoba, Tessy sampai berani "merampas pekerjaan Tuhan".

Terkait "merampas pekerjaan Tuhan", Tessy menjelaskan, "Satu-satunya yang mengerikan saat menjalani rehab adalah beban moral. Saya memikirkan ibu saya. Kala itu saya berpikir jangan-jangan aib ini memendekkan usia ibu." BACA: Tessy Ditangkap Nyabu

Tessy, yang sesaat setelah ditangkap mencoba bunuh diri, mengakui tindakannya itu sebagai wujud penyesalan dan ketakutan. "Saya menyesal, lalu menenggak cairan pembersih. Mencoba bunuh diri namun gagal," kata bintang Srimulat ini.

"Saat itu saya sadar bahwa ketika saya bunuh diri sebenarnya saya sedang merampas pekerjaan Tuhan. Mengatur hidup, mati, dan jodoh itu kan pekerjaan Tuhan. Tapi saya mencoba merampas dengan mengatur kematian saya sendiri."

BACA: Babysitter Gempita Nora Marten Pun Ikut Ngetop

Semenjak gagal mengakhiri hidup itulah, Tessy mencoba untuk bangkit dan menginspirasi orang lain. Tessy tidak ingin orang lain jatuh ke perangkap yang nyaris menghancurkan hidupnya. Karenanya, ketika ditawari main film tentang bahaya narkoba, Tessy dengan senang hati menerima.

Film terbaru Tessy berjudul 3 Pilihan Hidup. Film ini diproduksi Plus Pictures Production dan disutradarai Irawan Tanu dan Edy Lukman. Selain Tessy, film ini dibintangi Cinta Laura, Roy Marten, dan Cinta Penelope. "Ini comeback saya setelah terakhir tampil di film Finding Srimulat. Rencananya tayang 26 Juni 2016," urai Tessy di Jakarta, belum lama ini.

BACA: Alasan Ariel "Noah" Melanjutkan Konser Meski Baru Ditinggalkan Sang Ayah

Tabloidbintang.com