Intoleransi Marak, Seniman Yogyakarta Protes Lewat Grafiti

Reporter

Rabu, 13 April 2016 22:05 WIB

Sebuah mural bertuliskan caci maki untuk aparat pemerintah kota Yogyakarta terlihat di pojok jalan Kolonel Sugiyono, Yogyakarta (17/10). Berbagai karya street art ini dipasang sebagai bentuk protes terhadap minimnya fasilitas untuk difabel dan ruang berekspresi seni. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Yogyakarta -Karya seni grafiti menggelitik pejalan, menghias dinding kusam. Grafiti di dinding Jembatan Kleringan atau Kewek Yogyakarta itu bercat dominan hitam. Coretan nyeni itu ada di bagian barat dan timur jembatan. Ada tanda tanya besar dan kalimat City of Tolerance bercat kuning, tepat di tengah sebuah dinding bagian barat Jembatan Kewek.

Tulisan serupa juga ada di dinding sebelah timur. Tulisan yang mencolok juga muncul di dinding bagian barat. Dinding itu bertuliskan penyeragaman membunuh keberagaman dengan cat semprot berwarna oranye. Pembuatnya adalah seniman yang tergabung dalam Forum Solidaritas Jogja Damai. Forum yang dibentuk berbagai individu, organisasi, dan kelompok kreatif di Yogyakarta mendorong keadilan bagi kelompok minoritas, yang mengalami kekerasan kelompok intoleran. “Grafiti itu penanda kami berkabung terhadap maraknya kasus intoleransi,” kata Patub, anggota Forum Solidaritas Jogja Damai, Rabu, 13 April 2016.

Sebanyak 20-30 seniman menciptakan grafiti itu pada Sabtu menjelang tengah malam, 9 April 2016. Selain di dinding Jembatan Kewek, seniman juga menciptakan grafiti di dinding Jalan Parangtritis. Karya seni itu menggambarkan ironi bagi Yogyakarta yang menyandang predikat sebagai city of tolerance, kota pendidikan, kota pelajar, kota budaya, dan kota istimewa. Di daerah ini kasus intoleransi yang melibatkan kelompok yang mengatasnamakan agama semakin bertambah. Aparat tidak tegas, lamban, dan malah membiarkan kasus intoleransi.

Seniman lainnya, Andre mengatakan teks penyeragaman membunuh keberagaman pada grafiti menggambarkan kelompok reaksioner yang memaksakan kehendak. Mereka memaksakan persamaan persepsi, keyakinan, ide, dan ekspresi. Tindakan itu mengancam demokrasi dan keberagaman di Yogyakarta. Sedangkan, tulisan City of Tolerance sebagai bagian dari upaya seniman mempertanyakan ulang makna itu dan relevansinya bagi Yogyakarta.

Selain menciptakan karya grafiti pada dinding, seniman di Yogyakarta menciptakan karya yang diunggah di media sosial. Satu di antaranya adalah poster ciptaan Anti-Tank. Poster bertuliskan ‘ hadang fasisme’ berlatar warna merah. Dalam poster itu terdapat tangan yang menggenggam pergelangan tangan dengan sebuah pedang.

Ada juga poster berlatar warna hitam bertuliskan ‘Jogja City of Intolerance’. Karya-karya Anti-Tank selama ini banyak menghias sudut kota yang lekat dengan kritik sosial. “Poster itu media kampanye untuk menandingi kampanye bernada kebencian oleh ormas,” kata Andre.

Setara Institute merilis hasil kajiannya tentang kondisi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan pada 2015. Hasil laporan itu menunjukkan Daerah Istimewa Yogyakarta masuk dalam lima besar provinsi dengan pelanggaran tertinggi. Ada tiga penyebab daerah ini masuk dalam provinsi dengan peringkat pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan tertinggi. Pertama, faktor dinamika kepemimpinan di tingkat lokal. Kedua, pertumbuhan kelompok sosial yang menampilkan wajah dan tindakan intoleran. Mereka memanfaatkan keterbukaan masyarakat Yogyakarta. Ketiga, lemahnya kontrol legal dan kontrol sosial.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

2 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

4 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

5 hari lalu

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

11 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

19 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

27 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

30 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

41 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

45 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

14 Maret 2024

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya