Kasus Zaskia Gotik, Ketua MPR Usul ke Jokowi Soal Pancasila
Editor
Alia fathiyah
Kamis, 31 Maret 2016 23:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo mengusulkan sosialisasi pendidikan kewarganegaraan, Pancasila, dan pilar-pilar kebangsaan kembali digencarkan. Hal ini dilatarbelakangi dengan kasus yang dialami penyanyi dangdut, Zaskia Gotik, yang dituduh melecehkan lambang negara dalam suatu acara televisi swasta, beberapa waktu lalu.
"Saya sudah bicara dengan Presiden dan banyak kalangan juga agar dapat disosialisasikan secara masif," kata Zulkilfi, saat ditemui di ruangannya, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 31 Maret 2016.
Zulkifli berujar dia turut prihatin dengan kasus yang menimpa Zaskia, dan berharap dapat menjadi pelajaran bagi seluruh pihak. "Ini aetinya ada sesuatu yang lalai kita lakikan, yaitu pembangunan karakter bangsa," ujarnya.
Menurut Zulkifli, saat ini sosialisasi pendidikan kewarganegaraan, Pancasila, dan pilar-pilar kebangsaan, terbatas hanya dilakukan oleh MPR. "Dulu kan ada Kesbangpol di tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang melakukan, kalau cuma MPR aja yang sosialisasi pasti nggak akan berhasil," ucapnya.
Dia pun mengusulkan sosialisasi yang dilakukan saat ini disesuaikan dengan perkembangan zaman, dengan proses belajar yang tidak searah. Menurut dia, membangun karakter bangsa adalah suatu pekerjaan yang dilakukan terus menerus. "Bisa lewat media sosial, intinya mulai diajarkan sejak kecil," katanya lagi.
Pernyataan Zulkifli itu juga didukung oleh Anggota Komisi I DPR atau Komisi Komunikasi dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Dimyati Natakusumah. Dia menjadikan insiden Zaskia ini sebagai sarana instropeksi dan evaluasi bagi banyak pihak, tak terkecuali pemerintah dan legislatif.
"Zaskia ini sponsor buat DPR,MPR, dan Pemerintah agar betul-betul memperhatikan bagaimana supaya masyarakat paham soal Pancasila. Masyarakat banyak yang nggak paham kalau lambang negara disalahgunakan ada sanksi pidananya," ujarnya.