Cum Laude di Rusia, Koesalah Malah Dibui Saat Pulang ke Indonesia

Reporter

Editor

Anton Septian

Kamis, 17 Maret 2016 08:45 WIB

Kerabat berdoa di depan mendiang Mantan Ketua Yayasan Penelitian Kekerasan Pelanggaran Hak Asasi Manusia Koesalah Sobagyo Toer di kediamannya di Kawasan Kemiri Muka, Depok, 16 Maret 2016. Koesalah Sobagyo Toer meninggal dunia pada usia 81 tahun. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Depok - Sastrawan Koesalah Soebagyo Toer sempat menjadi tahanan politik pada era Presiden Soeharto. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Druzhby Naroadov atau Universitas Persahabatan Bangsa-bangsa di Moskow, Rusia, pada 1960-1965, dan pulang ke Indonesia, Koesalah ditahan di Rumah Tahanan Salemba.

Musababnya, Koesalah diduga terlibat pergerakan Partai Komunis Indonesia. "Koesalah adalah sosok yang mempunyai pemikiran cerdas, yang dikirim ke Rusia oleh Presiden Sukarno untuk belajar. Tapi, begitu pulang, dia langsung ditahan seusai peristiwa 1965," kata Mohammad Hairul, 70 tahun, sahabat satu penjara Koesalah di Rumah Tahanan Salemba, saat ditemui di rumah duka, Rabu, 16 Maret 2016.

Mulai dikurung di penjara pada 1978, Koesalah diasingkan ke Pulau Buru, Maluku, dari 1970 sampai 1978. Hairul berujar, semua pelajar Indonesia yang pulang dari Moskow ditangkap pemerintah lantaran dikira sebagai agen komunis. "Apalagi Rusia adalah negara komunis," ucapnya.

Syahbudin, 76 tahun, yang dulu ikut belajar di Moskow, menuturkan Koesalah aktif mengembangkan kesenian Indonesia saat belajar di Rusia. Bahkan Koesalah mendapat nilai cum laude dan ditabalkan sebagai pelajar terbaik dari Indonesia. "Putra Indonesia yang terbaik di Rusia," katanya.

Selama hidupnya, Koesalah menerjemahkan berbagai buku yang berasal dari luar Indonesia, terutama sastra Rusia. Salah satu yang diimpikan dan belum terwujud adalah mencetak buku karya Leo Tolstoy berjudul Perang dan Damai, yang sudah diterjemahkannya selama empat tahun. "Almarhum ingin sekali melihat buku itu dicetak. Saya membantu mengeditnya," ujarnya.

Koesalah disebut mendapatkan penghargaan sastra dari pemerintah Rusia. Piagam itu kabarnya diteken langsung oleh Presiden Vladimir Putin. "Bulan ini, piagamnya seharusnya diserahkan kepada Koesalah," ucapnya.

Syahbudin menuturkan, setelah pulang ke Indonesia, semua pelajar yang pernah studi di Moskow, termasuk Koesalah, memang menjadi tahanan politik. Padahal Koesalah tidak terlalu banyak terlibat urusan politik. "Banyaknya di kesenian, bukan di politik. Tapi semua ditahan. Saat itu ada 60 orang Indonesia seangkatan dengannya belajar ke Rusia tahun 1960."

IMAM HAMDI




Berita terkait

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

6 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

59 hari lalu

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

59 hari lalu

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

59 hari lalu

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.

Baca Selengkapnya

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

3 Desember 2023

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

Doni Monardo menjabat sebagai Ketua Umum PPAD atau Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat untuk periode 2021-2026.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

3 Desember 2023

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

Doni Monardo jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023.

Baca Selengkapnya

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

26 Agustus 2023

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

Arist Merdeka Sirait meninggal dalam usia 63 tahun pada pukul 08.30 WIB di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Profil Luis Suarez, Legenda Barcelona dan Inter Milan yang Meninggal dalam Usia 88 Tahun

10 Juli 2023

Profil Luis Suarez, Legenda Barcelona dan Inter Milan yang Meninggal dalam Usia 88 Tahun

Luis Suarez merupakan pesepak bola yang aktif di era 50 hingga 70-an dan pernah menyabet Ballon d'Or, pernah memperkuat Barcelona dan Inter Milan.

Baca Selengkapnya