Efek Rumah Kaca Kenalkan Album Baru di Konser Sinestesia  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Rabu, 13 Januari 2016 15:05 WIB

Efek Rumah Kaca memeriahkan acara Jemput BW di gedung Nyi Ageng Serang setelah pawai dari Gedung KPK. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Efek Rumah Kaca akan menggelar konser tunggal bertajuk “Sinestesia”, malam ini, Rabu, 13 Januari 2015, di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Konser digelar dalam rangka peluncuran album terbaru Efek Rumah Kaca yang bertajuk sama.

Versi digital album Sinestesia diluncurkan pada 18 Desember 2015. Butuh 7 tahun bagi Efek Rumah Kaca untuk merampungkan album ini. Kehadiran album setelah waktu yang lama disertai konser ini disambut antusias penggemarnya, terbukti dengan tiket yang terjual habis jauh-jauh hari sebelum konser. "Tidak ada penjualan tiket di tempat hari ini, hanya penukaran tiket," demikian cuitan akun resmi @efekrumahkaca, Rabu, 13 Januari 2015.

Dalam situs resmi Efek Rumah Kaca, grup yang terdiri atas Cholil Mahmud (vokal dan bas gitar), Adrian Yunan Faisal (bas dan vokal), dan Akbar Bagus Sudibyo (drum) ini menceritakan pengerjaan album Sinestesia berbeda dengan album-album sebelumnya. "Dua album Efek Rumah Kaca terdahulu, selalu kami rancang terlebih dulu di studio latihan, kemudian dimasak dan diberi bumbu penyedap di studio rekaman," demikian disebutkan dalam situs Efek Rumah Kaca.

Sedangkan album Sinestesia langsung masuk studio rekaman tanpa melalui pematangan konsep di studio latihan. Sebab, masing-masing personel sudah mulai jarang berkumpul karena sudah berkeluarga dan jadwal panggung lumayan merayap.

Ada enam lagu dalam Sinestesia yang judulnya diambil dari warna-warni pelangi: Merah, Biru, Jingga, Hijau, Putih, dan Kuning. Durasinya panjang-panjang. Hijau adalah lagu yang paling pendek dengan durasi 7 menit 46 detik. Lagu paling panjang adalah Jingga dengan durasi 13 menit 29 detik.

Dalam konser nanti malam, untuk pertama kalinya Efek Rumah Kaca akan menampilkan semua lagu tersebut secara lengkap. Mereka akan diiringi oleh orkestra, juga berkolaborasi dengan Irwan Ahmett, seniman visual asal Jakarta.




MOYANG KASIH

Berita terkait

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

26 Juli 2018

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

Sandiaga Uno mengatakan menjelang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya segera menghentikan proses produksi tempe di sekitar Kali Item.

Baca Selengkapnya

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

22 September 2017

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

Indonesia segera kedatangan dua ekor giant panda (Ailuropoda melanoleuca) langsung dari Cina.

Baca Selengkapnya

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

18 September 2017

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

Massa menuntut masuk ke dalam gedung LBH. Tawaran dari polisi tak dihiraukan.

Baca Selengkapnya

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

17 September 2017

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

Kantor YLBHI dikepung massa yang mengancam akan membubarkan acara Asik-Asik yang digagas pasca pembubaran Seminar Sejarah 1965.

Baca Selengkapnya

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

17 September 2017

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

WALHI turut bersuara atas tindakan Kepolisian membubarkan seminar Sejarah 1965 yang diselenggarakan oleh Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

17 September 2017

Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

olemik pembubaran seminar Sejarah 1965 masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya