Stand Up Comedian Ernest Prakasa tampil menghibur penonton yang menyaksikan panggung Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta, 19 Juli 2014. Pagelaran ini menampilkan tujuh Stand Up Comedy diantaranya Arie Kriting, Soleh Solihun, dan Mongol Stres. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta—Komedian Ernest Prakasa kapok menjadi sutradara. Ini dia katakan usai menyutradarai film 'Ngenest, Kadang Hidup Perlu Ditertawakan'. Film yang bakal tayang pada 30 Desember 2015 ini, memang diangkat dari buku karya Ernest berjudul serupa. Semuanya merupakan pengalaman pribadi aktor komedi tunggal ini.
“Kapok deh gue jadi sutradara. Apalagi di film ini gue juga jadi pemeran utama,” kata Ernest saat berkunjung ke redaksi Tempo, Senin, 14 Desember 2015. Film ini memang menceritakan soal kisah-kisah seputar hidupnya yang 'ngenes'. Mulai dari pengalaman jadi anak metal sewaktu sekolah, hingga mengejar jodoh wanita pribumi.
Ernest mengatakan kalau menyutradarai film menjadi tantangan besarnya. “Susah banget ngebagi badannya. Ini kayak menyutradarai diri sendiri, dan banyak banget menghabiskan energi,” ujar Ernest.
Beruntung, proses pengambilan gambar di Jakarta dan Bandung film ini bisa rampung dalam waktu tiga pekan dan bakal segera menyentuh bioskop akhir bulan ini. Soal pemilihan tanggal peluncuran film di penghujung tahun, Ernest mengatakan tak ikut campur. “Itu kebijakan dari rumah produksi,” kata pria berusia 33 tahun ini.
Selain Ernest yang memerankan dirinya sendiri, ada juga Lala Karmela yang berperan sebagai istri Ernest, Morgan Oey, Kevin Anggara hingga Brandon Salim. Aktor Ferry Salim, Budi Dalton, Olga Lidya hingga Fitria Sechan juga turut bermain dalam film komedi ini.
