RESENSI: Pameran Alam/Benda di Yogya Tampilkan 3 Perupa Unik  

Reporter

Senin, 28 Desember 2015 18:37 WIB

Jamur. ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Yogyakarta - Serat-serat jamur menempel pada sebagian langit-langit galeri. Tumbuhan itu membentuk jaring-jaring berpola kipas. Sinar keunguan menyilaukan mata muncul dari permukaan jamur pada kayu itu. Instalasi berjudul “Inner Recesses” itu merupakan karya Syaiful Aulia Garibaldi.

Lulusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menggunakan medium dakron atau serat sintetis sebagai tempat tumbuhnya jamur. Cahaya keunguan yang berpendar tadi dihasilkan oleh sinar ultraviolet.

Syaiful tidak seorang diri. Dalam pameran bertajuk “Alam/Benda” yang digelar di Ark Gallerie, sepanjang 20 Desember 2015 hingga 31 Januari 2016, dipamerkan pula karya-karya Aditya Chandra Hernawan, Michael Binuko, dan Prilla Tania.

Menurut Syaiful, jamur-jamur itu akan terus tumbuh selama dua pekan setelah ditaruh di langit-langit ruangan berukuran 6 x 5 meter. Tumbuhan kelompok fungi itu akan bertambah banyak di sudut langit-langit sekitar 2-3 meter. Pertengahan Januari 2016, pengunjung bisa melihat jamur merang yang tumbuh.

Syaiful tertarik mengeksplorasi benda organik dan makhluk hidup berukuran kecil, seperti jamur, bakteri, lumut, dan cacing. Makhluk hidup mini itu menjadi medium untuk menciptakan patung, video, instalasi, lukisan, dan gambar.

“Makhluk pengurai itu punya peran penting dalam siklus kehidupan di bumi,” kata Syaiful yang pernah mendalami ilmu mikrobiologi di Universitas Padjajaran ini. Tahun lalu, Syaiful berpameran di Singapura dan Hong Kong menggunakan medium jamur, pakis, dan lumut.

Selain Syaiful, ada Michael Binuko yang mengeksplorasi makhluk hidup pada gambar Megaptera novalevitae ovum. Judul karya itu adalah nama Latin ikan paus bungkuk rekaan Michael, yang memiliki sayap hasil mutasi karena berabad-abad hidup di laut yang tercemar. Di atas kertas 30 x 33 sentimeter itu, dia menggambar sel-sel reproduksi yang membentuk tulang. Michael juga memamerkan 42 karya gambar lainnya dengan beragam citraan. “Saya gunakan ilmu geologi, geografi, dan ilmu pengetahuan alam,” katanya.


Kurator pameran, Chabib Duta Hapsoro, mengatakan seniman yang berpameran memiliki hasrat khusus terhadap benda atau medium seni untuk membicarakan alam. Mereka menggunakan benda bekas pakai dan organik, seperti mikroorganisme dan tanaman. “Soal alam mereka jelajahi secara khas, yakni dalam perspektif medium,” kata Chabib. Tapi, kata dia, pameran ini bukan gerakan advokasi atau propaganda perubahan perilaku manusia terhadap alam. “Pameran ini ingin melihat alam dengan cara lain. Ini tentang pengalaman dan melibatkan seniman dengan alam.”




SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

10 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

21 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

25 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

35 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

42 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

45 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

51 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

52 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

58 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya