Lomba Menyanyi Tunanetra, Didi Kempot Mendapat Saingan

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 13 Desember 2015 14:07 WIB

Arinil Marfuah, salah seorang penyandang tuna netra sedang mengikuti lomba pidato berbahasa Jawa di Balai Desa Giripeni, Kulonprogo, DIY, Minggu (15/1). Lomba pidato untuk kalangan tuna netra ini diselengarakan oleh Pertuni (Pesatuan Tuna Netra Indonesia). Arinil berpidato sembari membaca teks berhuruf Braille. TEMPO/Heru CN

TEMPO.CO, Yogyakarta - Marlina namanya. Ia tunanetra asal Purwokerto. Jawa Tengah. Di kantor Kecamatan Kotagede, Yogyakarta, kemarin (13/12) ia dengan fasih menyanyi lagu berjudul Lingsir Wengi.

Tembang Lingsir Wengi kerap dinyanyikan Didi Kempot, penyanyi campursari kawakan asal Solo, Jawa Tengah.

Marlina, 50 tahun, merupakan satu di antara 23 peserta lomba menyanyi campursari yang merupakan rangkaian lomba menjelang peringatan ulang tahun Persatuan Tuna Netra Indonesia ke-50. Pertuni lahir pada 26 Januari 1966. Kini anggotanya berjumlah puluhan ribu orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Peserta lomba campursari berasal dari Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulonprogo, dan Gunung Kidul. Marlina optimistis memenangi lomba menyanyi itu. Selain Lingsir Wengi, ia juga menyanyi lagu campursari ciptaan tokoh legendaris dan penemu musik campurasi, Manthous.

Marlina mengatakan sangat menyenangi lagu-lagu campursari. Sebelum mengikuti lomba itu, ia berlatih di komunitas Tembang Kenangan di Sleman. Komunitas ini diperuntukkan bagi penyandang tunanetra yang punya hobi menyanyi. “Kami sering diundang dalam berbagai acara hajatan,” kata Marlina, Ahad, 13 Desember 2015.

Kehilangan penglihatan bagi Marlina tak jadi halangan untuk terus berdaya dan menyalurkan hobinya. Bersama penyandang tunanetra lainnya, ia menghibur semua orang yang datang. Tak hanya penyandang tunanetra, sejumlah orang dari komunitas yang peduli dengan mereka pun datang.

Ketua Pertuni Cabang Kota Yogyakarta, Yudi Widiono, 32 tahun, mengatakan lomba menyanyi campursari itu adalah usaha untuk melestarikan budaya Jawa. Selain itu, acara itu memberi ruang bagi seluruh anggota Pertuni yang punya bakat olah vokal. Seluruh peserta menyanyi lagu wajib Ojo Lamis karya Manthous. Mereka juga bisa memilih lagu wajib berjudul Hello Sayang karya Didi Kempot. Ada pula lagu-lagu pilihan yang peserta siapkan. “Anggota Pertuni banyak yang punya suara bagus,” kata Yudi.

Yudi berharap penyandang tunanetra mendapatkan kesempatan yang sama untuk menyalurkan bakat seni mereka. Misalnya mendapatkan wadah melalui Dinas Kebudayaan Yogyakarta dan melalui sekolah-sekolah inklusi. Yudi bercerita lembaga pendidikan di Yogyakarta belum banyak memfasilitasi penyandang tunanetra. Dia mencontohkan tahun 2003, Yudi pernah mendaftar di Jurusan Karawitan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. “Saya ditolak dengan alasan universitas itu tak menerima penyandang tunanetra,” kata Yudi.

Selain menggelar lomba menyanyi campursari, Pertuni membuat lomba berbusana Jawa, geguritan, dan macapat. Pada 27 Januari 2016, juga akan digelar lomba rally tongkat.

SHINTA MAHARANI

Ralat:
Telah terjadi kesalahan pengambilan bahan berita yang ditampilkan pada laman ini. Berita berasal dari bintang.com, seharusnya dari Tabloidbintang.com. Berita sebelumnya berjudul: "Pascacerai, Ayu Ting Ting: Capek, Nyari Duit Susah!" Kami memohon maaf atas kesalahan tersebut.
-- redaksi

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

43 hari lalu

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

Pada bulan Ramadan ini pesanan Al-Quran braille di Yayasan Raudlatul Makfufin sudah mencapai 300 set.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

50 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

56 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

57 hari lalu

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

57 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya