Dwiki Dharmawan dan Jazz For Freeport di Den Haag

Reporter

Selasa, 24 November 2015 12:48 WIB

Pentas Indonesia Jazz Night Dwiki Dharmawan dan Dira Sugandhi di Koninklijk Conservatorium, Den Haag yang digelar KBRI Belanda, 20 November 2015. TEMPO/Purwani Diyah Prabandari

TEMPO.CO, DEN HAAG - Dinginnya udara Den Haag tak membuat suasana di Koninklijk Conservatorium juga dingin. Aksi Dwiki Dharmawan dan kawan-kawan menghangatkan suasana gedung Juliana van Stolberglaan pada Jumat, 20 November 2015 malam.

Dwiki Darmawan, Tohpati (gitar), Elfa Zulham (drum), Kevin Joshua (bass), Sigit Arditya (biola), dan Ade Rudiana (kendang), serta penyanyi Dira Sugandi tampil dalam "Indonesia Jazz Night" yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Belanda.

Karya pertama yang menggebrak adalah 'Jazz for Freeport'."Karena lagi heboh," kata Dwiki Darmawan, ditemui seusai beraksi di atas panggung. Belakangan ini di Indonesia memang tengah hangat diperbincangkan kisruh perusahaan tambang emas dan tembaga di Papua ini.

Karya yang dibuat Dwiki Darmawan pada 2008 ini terinspirasi dari ketidakadilan di Indonesia, terutama setelah ia berkunjung ke Papua dan melihat kemiskinan yang luar biasa. "Ini doa dari saya, semoga ke depan tidak banyak yang di-Freeport-kan," kata pria 49 tahun ini melanjutkan.

Setelah menampilkan karya 'Paris Barantai', Dwiki Darmawan memanggil penyanyi Dira Sugandi untuk menyanyikan lagu 'Ie'. Dengan suaranya yang sangat kuat, Dira menyanyikan lagu rakyat Nusa Tenggara Timur ini dengan indah.

Kemudian Dwiki Darmawan mengundang gitaris Tohpati untuk memainkan 'Frog Dance'. Karya ini lahir dari insipirasi suara kodok yang didengar Dwiki saat berlibur ke Ubud, Bali.

Dira kembali ke panggung menyanyikan lagu 'Lukisan Pagi'. Menyusul 'Whale Dance', 'Pasar Klewer', 'Bubuy Bulan', 'Lamalera’s Dream', 'Arafura', dan 'The Spirit of Peace'. Dira kembali unjuk suara dalam lagu 'Bubuy Bulan' dan 'Lamalera’s Dream'.

'Pasar Klewer' adalah karya baru Dwiki Darmawan yang baru direkam di London Juni lalu. "Akan dirilis Mei tahun depan," kata Dwiki.





















Advertising
Advertising

Pada saat 'Arafuru' diperdengarkan, pemain kendang, Ade Rudiana, mengajak penonton berinteraksi sehingga pentas sangat hidup. Penonton diminta bertepuk tangan mengikuti gendangannya. Hingga terakhir, penonton tak mampu menirukan gerakannya.

Namun ketika Dwiki Darmawan menutup pertunjukan setelah 'The Spirit of Peace', penonton berteriak, "more...more...”. Padahal para pemain musik dan Dira sudah mendapatkan karangan bunga.

Akhirnya, mereka kembali memegang alat musik masing-masing. Karya 'Numfor' pun terdengar. Dwiki Darmawan mendapatkan inspirasi untuk karya ini saat dia transit di Numfor, Biak, sebelum menuju ke Los Angeles, Amerika Serikat.

Pertunjukan Dwiki Darmawan di Den Haag ini bukanlah yang pertama kalinya di Belanda. Pada 2005, Dwiki tampil dalam ajang North Sea Jazz Festival di Rotterdam.

Untuk pertunjukan ini, Dwiki Darmwan dan teman-teman telah bersiap sejak tiga bulan lalu. Lagu-lagu pun dipilih dengan baik dan bukannya tanpa alasan. "Saya memilih campuran lagu-lagu Indonesia atau folksong," kata Dwiki. "Spirit jazz dan ke-Indonesia-an bersatu di sini."

Menurut Kuasa Usaha Ad Interim KBRI di Den Haag, Ibnu Wahyutomo, jazz dipilih untuk menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menonjol dalam urusan lagu-lagu atau seni tradisional. Azis Nurwahyudi, Minister Councellor Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI, menyatakan, seluruh kursi yang disediakan, yakni 375, penuh terisi. "Kita banyak menolak permintaan undangan karena memang sudah penuh."

Penonton memang sangat antusias. Tepuk tangan meriah dan panjang menutup penampilan Dwiki Dharmawan & Friends.

Purwani Diyah Prabandari (Den Haag)

Berita terkait

AFC Nobatkan Rafael Struick Bintang Masa Depan Usai Piala Asia U-23 2024, Ini Profil Striker Timnas Indonesia

4 hari lalu

AFC Nobatkan Rafael Struick Bintang Masa Depan Usai Piala Asia U-23 2024, Ini Profil Striker Timnas Indonesia

Strikter Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick raih penghargaan Bintang Masa Depan usai Piala Asia U-23. Kalahkan Ali Jasim dari Irak.

Baca Selengkapnya

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

7 hari lalu

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

AMAN Kaltim meminta pemerintah Belanda memastikan komitmen pemerintah Indonesia melindungi masyarakat adat sebelum berinvestasi di proyek IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

7 hari lalu

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

Pada 2017, Navarone Foor pernah masuk dalam deretan nama incaran untuk naturalisasi

Baca Selengkapnya

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

9 hari lalu

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

Pemerintah Belanda mengumpulkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meminta pandangan mereka tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

9 hari lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

9 hari lalu

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

Pemberintah Belanda mengaku ingin melihat langsung kondisi di IKN sebelum mereka berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

10 hari lalu

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

Wisatawan bisa menjelajahi desa dengan perahu, mencicipi masakan Belanda, atau sekadar menikmati suasana damai yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

14 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

14 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

44 Tahun Duta Sheila on 7 Kelahiran Kentucky AS, Mau Tau Motto Hidupnya?

14 hari lalu

44 Tahun Duta Sheila on 7 Kelahiran Kentucky AS, Mau Tau Motto Hidupnya?

Duta Sheila on 7 hari berusia 44 tahun tetap menunjukkan eksistensinya dalam berkiprah di industri musik Tanah Air. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya