Tara Basro Tak Bisa Tolak Tawaran Joko Anwar untuk Main Film
Editor
Untung Widyanto koran
Selasa, 17 November 2015 09:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tara Basro tampil memukau sebagai Sari, gadis kelas menengah yang bekerja di salon, dalam film A Copy of My Mind.
Dalam film bergenre drama romantis ini, Tara Basro juga beradu akting dengan Chicco Jerickho yang memerankan Alek, pengalih bahasa DVD film bajakan.
Tara Basro mengaku senang terlibat dalam film ini karena, menurut dia, ceritanya menarik dan menggambarkan realitas Jakarta apa adanya. Karena itu, Tara Basro tidak bisa menolak ketika ditawari bermain film ini oleh Joko Anwar, sutradara sekaligus penulis naskah.
“You can't say no to Joko Anwar ketika dia ingin kita main di filmnya. Yang menarik juga, dalam film ini dia bikin time capsule buat Indonesia. Dan, ketika dia punya ide itu, aku mau jadi bagian di dalamnya. Aku tertarik sama kejujuran yang ditawarkan Joko Anwar,” ujar Tara Basro ketika ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta, Senin, 16 November 2015.
Ditambah lagi, kata Tara Basro, Joko Anwar adalah salah satu sutradara lokal yang karya-karyanya dia kagumi. Selain itu, Tara dapat memperdalam kemampuan aktingnya lewat pengalaman pada film ini.
“Joko Anwar adalah salah satu sutradara yang aku pengin kerja sama. Pernah film pendek tapi belum puas (Fresh to Move On, 2013). Yang terpenting dari film ini, aku belajar banyak soal how to tell story,” kata dara berkulit eksotis ini.
Tara Basro pun terkejut karena perannya dalam film ini mendapat apresiasi. Berkat perannya itu, nama Tara Basro tercatat sebagai salah satu nomine aktris terbaik Festival Film Indonesia 2015. Namanya disandingkan dengan Adinia Wirasti (Kapan Kawin?), Chelsea Islan (Di Balik 98), Dewi Sandra (Air Mata Surga), dan Marsha Timothy (Nada untuk Asa).
Meski begitu, Tara Basro tetap merasa belum puas. Ketika dia datang ke pemutaran perdana film ini di sejumlah festival internasional, Tara Basro merasa masih harus belajar lebih dalam soal seni peran.
“Aku merasa banyak yang perlu aku pelajarin. Aku belum puas. Orang-orang di luar negeri bisa bikin film yang affect orang. Mereka buat karya yang bisa affect people emotionally dan orang bisa ngerasain cinta dari mereka bercerita dan bikin film. Aku pengin kayak gitu someday,” tuturnya.
LUHUR TRI PAMBUDI