Ratu Denmark Nonton Wayang Kulit 'HC Andersen' Ala Jawa  

Reporter

Kamis, 22 Oktober 2015 22:03 WIB

Ratu Denmark Margrethe II saat mengunjungi Museum Wayang di Kota Tua, Jakarta, 22 Oktober 2015. Kedatangan ratu tersebut untuk menyaksikan pegelaran wayang yang didalangi oleh Ki Purbo Asmoro dengan mengangkat lakon Si Itik Buruk Rupa yang ditulis oleh penulis ternama Denmark HC Andersen. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Di sela-sela kunjungannya di Indonesia, Ratu Denmark Margrethe II menyempatkan diri menonton pertunjukan wayang kulit di Museum Wayang, di kawasan Kota Tua, Jakarta pada Kamis sore, 22 Oktober 2015. Ratu Margrethe II menyaksikan pertunjukan wayang berjudul Sukrasana Manusia Sejati yang dibawakan oleh Dalang Ki Purbo Asmoro .


Ratu Margrethe II datang menumpangi mobil limosin, didampingi Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti. Para penabuh gending dan ki Purbo Asmoro berdiri di panggung menyambut sang Ratu yang langsung duduk di kursi terdepan. Pagelaran wayang ini dihadiri sekitar 50 undangan. Sang Ratu tampak menyimak cerita yang disampaikan dalam bahasa Jawa dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Kitsie Emerson, perempuan asal Michigan, Amerika Serikat.


Ki Purbo Asmoro langsung memainkan cerita yang berkisah tentang dua saudara Bambang Sumantri, seorang ksatria dan adiknya Sukrasana yang sakti, suka menolong tapi punya tubuh buruk rupa dan menakutkan. Bambang Sumantri pergi mengabdi pada rajanya, Raja Arjuna Sasrabahu. Bambang Sumantri keberatan adiknya selalu mengikutinya ke mana pun dia pergi karena malu berwujud seperti itu. ”Pergilah kamu, aku tidak mau terus diikuti,” ujar Bambang Sumantri. Semula Sukrasana enggan pergi, namun dia mengikuti kakaknya dari kejauhan.


Hingga suatu ketika Bambang Sumantri diperintahkan rajanya melamarkan Dewi Citrawati dan bertanding dengan ratusan raja. Dia juga diminta memindahkan taman Sriwedari di Kahyangan sebagai permintaan Dewi Citrawati. Hal ini bisa terlaksana berkat kesaktian Sumantri yang dibantu sang adik. Sayangnya, sang adik akhirnya tewas di tangan Bambang Sumantri.


Cerita ini hampir menyerupai kisah yang dibuat oleh pengarang dongeng anak-anak, Hans Christian Andersen, tentang kisah Si Itik Buruk Rupa. Dalam cerita HC Andersen, seekor itik berbulu hitam selalu ditolak dan dimusuhi saudara dan lingkungannya. Namun akhirnya dia menyadari dia bukan itik namun seekor angsa dan menemukan kawanannya. Rupanya selama ini dia berada di lingkungan yang berbeda.


Advertising
Advertising

Ki Purbo Asmoro menceritakan semula disodori naskah ini oleh pihak Kedutaan Denmark dua minggu lalu, dan diminta untuk mencari cerita yang mempunyai benang merah yang serupa. ”Dari ribuan cerita wayang, ya cerita Sukrasana dan Bambang Sumantri ini, sama-sama buruk rupa tapi penolong dan baik hati,” ujar Ki Purbo usai pementasan.


Moral cerita yang ingin disampaikan, kata dalang yang sudah melanglang ke berbagai negara manca ini, bahwa jangan melihat seseorang hanya dari tampilan luar. ”Meskipun seseorang dikodratkan buruk rupa tapi tidak boleh diremehkan,” ujar dalang asal Solo ini.


Ki Purbo mengaku cukup tertantang karena membawakan cerita dari lakon Sumantri Ngenger ini dalam waktu hanya 20 menit. Dia harus memadatkan cerita tapi tetap menarik dengan teknik, iringan gending yang pas pula. Dia mengatakan sudah membuat plotnya sebelumnya tapi menerapkan teknik dan gending iringannya hanya satu jam sebelum pertunjukan.


Usai pertunjukan, Sang Ratu yang mengenakan rok berwarna hijau toska motif bunga dan topi warna senada langsung menyalami sang Dalang dengan ramah. Susi Pudjiastuti pun, kata Ki Purbo sempat mengatakan terkesan dengan cerita dan ketrampilan mendalang Ki Purbo Asmoro. Ratu sempat berada di salah satu ruangan di Museum Wayang dan mendapatkan kenang-kenangan wayang golek.


Ratu Margrethe II juga dijadwalkan melakukan beberapa kegiatan mengunjungsi salah satu ruang publik terpadu ramah anak di Cideng, Jakarta Pusat, mencicipi kulier Indonesia-Denmark dan melakukan kunjungan ke Yogyakarta. Beliau dan Pangeran Henrik akan bertemu dengan Sri Sultan Hamengkubawono X.

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

20 November 2021

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

Wayang kulit merupakan salah satu karya adiluhung Indonesia telah diakui oleh UNESCO melalui penetapan resmi pada 2003.

Baca Selengkapnya

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

21 Januari 2019

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

Wayang potehi dipentaskan pada 20-21 Januari dalam perayaan ulang tahun Hok Tek Ceng Sin, atau Dewa Bumi untuk kemakmuran dan jasa.

Baca Selengkapnya

Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

11 November 2018

Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

Pertunjukan wayang kulit semalam suntuk ini digelar pada hari ke-2 perayaan ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

11 November 2018

Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

Acara ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah, akan ditutup dengan pembekalan calon legislatif partai di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

27 Januari 2018

Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

Menurut panitia acara pagelaran wayang, Ki Purwo Asmoro yang tampil di acara ulang tahun PDIP ini adalah dalang favorit Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

27 Januari 2018

Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

Megawati mulai menyukai wayang sejak kecil karena ayahnya, Presiden RI ke-1 Soekarno kerap menggelar pertunjukan wayang di Istana.

Baca Selengkapnya

Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

11 November 2017

Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

Wayang kulit menjadi salah satu benda seni yang dipamerkan dalam rangkaian Festival Europalia Indonesia di museum Kota Binche.

Baca Selengkapnya

Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

26 September 2017

Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

Ada wayang kulit dalam serial televisi Star Trek: Discovery episode terbaru yang tayang pada akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

7 Juli 2017

PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

Pada Maret lalu, PT KAI juga menyerahkan bantuan senilai Rp 150 juta untuk gedung kesenian itu.

Baca Selengkapnya

Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

3 Juli 2017

Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

Lakon Rama Tambak dalam Opera Ranayana ini tak hanya menyuguhkan konflik antar-kerajaan, tapi juga menyelipkan pesan-pesan lingkungan.



Baca Selengkapnya