Koleksi patung keramik di Rumah model Keramik maestro keramik Indonesia F. Widayanto di kawasan Depok, Selasa (8/1). Rumah Keramik ini terbuka untuk umum dan menyediakan kelas workshop bagi masyarakat yang ingin belajar membuat keramik dari tanah liat. TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO.CO, Jakarta -Museum Seni Rupa dan Keramik menggelar pameran yang menampilkan karya-karya 13 seniman keramik Indonesia. Pameran yang berlangsung sepanjang 16-25 Oktober 2015 itu mengambil tema Identitas.
Seniman keramik F. Widayanto mengatakan Identitas dipilih sebagai tema agar seniman keramik Indonesia mengasah karakter karyanya. Dengan demikian, diharapkan seni keramik mendapat tempat lebih besar di tengah masyarakat.
”Pameran ini ingin mengingatkan pada masyarakat bahwa kami masih tetap bekerja dan memperjuangkan seni keramik,” kata Widayanto saat pembukaan pameran, akhir pekan lalu.
Menurut Widayanto, dunia keramik masih dianggap sebagai bidang yang kurang menjanjikan. Alasannya, proses pembuatan keramik yang rumit dan panjang membuat tak semua orang betah menekuninya.
Widayanto mengatakan keramikus di Indonesia susah ditemui. Mengumpulkan 13 orang untuk terlibat dalam pameran ini pun membutuhkan upaya yang tak sedikit.
Keramikus Bregas Harrimardoyo menjelaskan menekuni bidang keramik memang tak gampang karena menggabungkan unsur kreativitas manusia, material alam, dan proses panjang. ”Hasilnya tak selalu bisa diperkirakan karena ada faktor lain seperti saat pembakaran,” ucap Bregas.
Meski begitu, Bregas tetap menekuni dunia keramik karena ingin membuktikan bahwa pekerjaan tersebut bisa menghasilkan.
Kepala UP Museum Seni Dyah Damayanti mengatakan pameran sengaja digelar untuk mengapresiasi perkembangan seni rupa khususnya keramik Indonesia. ”Semoga keramik menjadi bagian dari investasi seni dan budaya bangsa,” kata Dyah.
Tiga belas seniman yang memamerkan karyanya dalam pameran Identitas ini adalah F. Widayanto, Antin Sambodo, Ayu Larasati, Bregas Harrimardoyo, Evy Yonathan, Geoffrey Tjakra, Haryo Soenggono, Lisa Sumardi, Silayana Setiadarma, Yetty V Tamsil, Ignasius Tommy, Adhy Putraka, dan Wati Karmojono. Masing-masing perupa membuat karya yang unik untuk menggambarkan identitas masing-masing.
Selain menyaksikan karya-karya para perupa, para pengunjung Museum Seni Rupa dan Keramik dapat belajar membuat keramik lewat kegiatan workshop.