Tampil di Asian Consortium Hong Kong, Lola Amaria Bahas Ini

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Selasa, 29 September 2015 11:59 WIB

Lola Amaria. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Telah lama sutradara Lola Amaria tak memproduksi film baru. Bintang film dan model itu ternyata sedang sibuk menjadi pembicara di beberapa acara yang masih membahas soal film di kancah internasional.

Pada Minggu, 27 September 2015, Lola menjadi salah satu pembicara di The Asian Consortium 2015 di Hong Kong. Lola menjadi satu di antara seratus pembicara dalam acara yang digelar di Poly University of Hong Kong. The Asian Consortium kali ini mengangkat tema tentang Inovasi Sosial.

Sutradara yang lebih sering mengangkat tema sosial dalam filmnya itu menyampaikan hasil risetnya tentang kelompok disabilitas, khususnya tunanetra. "Menurut WHO, jumlah mereka lebih kurang 36 juta orang dan 3,5 juta di antaranya adalah tunanetra. Bertahun-tahun mereka berjuang untuk mendapatkan akses yang sama dalam berbagai bidang, tetapi ternyata belum juga berhasil. Dalam sektor pendidikan dan kesehatan kelihatan sekali bagaimana kita diskriminatif. Sekolah untuk mereka, pemerintah hanya menyediakan 345 saja dari 181 ribuan sekolah. Puskesmas yang punya program kerja sama dengan SLB hanya 498 dari 9000-an puskesmas," kata Lola menjelaskan presentasinya kepada Tempo, Senin, 28 September 2015.

Lola memang lebih tertarik dengan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Dia juga mencemaskan ketersediaan akses untuk fasilitas publik. Ia menunjukkan contoh jembatan penyeberangan menuju Transjakarta dan pedestrian di Jakarta.

"Dari 165 jembatan penyeberangan hanya separuh yang ada ramp-nya dan dari tujuh lift di jembatan penyeberangan hanya satu yang berfungsi. Pedestrian apalagi. Sekarang trotoar tidak lagi ada guiding block dan malah digunakan jualan. Apa mereka yang disable harus digotong ke sana kemari? Belum lagi hotel dan pusat perbelanjaan, banyak yang tanpa akses untuk kelompok disable," ujar Lola, sambil menyebutkan beberapa data terbaru risetnya tentang fasilitas untuk kelompok disabilitas.

Lola menutup presentasinya dengan sebuah trailer film terbarunya berjudul Jingga. Film ini dibuat berdasarkan hasil riset tersebut.

Setelah menyampaikan presentasinya tentang bentuk-bentuk diskriminasi terhadap kelompok disabilitas di Indonesia, Lola mendapatkan banyak pujian. "Kata mereka, presentasi ini menyadarkan mereka bahwa ternyata mereka selama ini kurang memperhatikan kelompok disabilitas di sekitarnya. Padahal, mereka ada, tapi selama ini seolah tidak terjadi apa-apa. Padahal, sikap seperti itu juga menjadi bagian dari tindakan diskriminatif," kata wanita berusia 38 tahun itu.

The Asian Consortium yang berlangsung sampai 4 Oktober 2015 merupakan kegiatan tahunan yang dibuat untuk para aktivis sosial yang dipandang sudah melakukan perubahan dalam masyarakat.

Selain pameran, para pembuat perubahan ini dapat menyampaikan ide perubahan dan pemikiran segar bagi perkembangan masyarakat Asia pada sesi presentasi. Pada 2015, The Asian Consortium mengangkat empat topik utama, yaitu Ageing and Well-being, Sustainable City, Social Economy and Entrepreneurship, dan Resilient Community.

ALIA

Berita terkait

Sedih Usai Nonton Film Eksil, Mahfud MD Akui Perjuangkan Kewarganegaraan Mereka

51 hari lalu

Sedih Usai Nonton Film Eksil, Mahfud MD Akui Perjuangkan Kewarganegaraan Mereka

Saat menjadi Menkopolhukam, Mahfud MD mengaku pernah bertemu dengan tokoh eksil yang ada di film dokumenter itu.

Baca Selengkapnya

Film Eksil dan Kuburan Massal Korban 1965 di Sumatera Barat

20 Februari 2024

Film Eksil dan Kuburan Massal Korban 1965 di Sumatera Barat

Salah seorang tokoh diaspora yang diceritakan di film Eksil berasal dari Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Film Eksil Tayang di Padang, Penjualan Ludes dan Banyak yang Tidak Kebagian

20 Februari 2024

Film Eksil Tayang di Padang, Penjualan Ludes dan Banyak yang Tidak Kebagian

Penayangan film Eksil yang mengisahkan mahasiswa yang dicabut kewarganegaraannya itu ditonton oleh 101 orang.

Baca Selengkapnya

Kisah Eksil 1965 Raih Penghargaan Film Indonesia Terbaik JAFF

3 Desember 2022

Kisah Eksil 1965 Raih Penghargaan Film Indonesia Terbaik JAFF

Keunggulan Film Eksil menurut tiga juri JAFF memiliki keunggulan penting secara historis dan pasti sulit diproduksi,

Baca Selengkapnya

Akhirnya, Setelah Tertunda Film Pesantren Tayang Mulai 17 November 2022

16 November 2022

Akhirnya, Setelah Tertunda Film Pesantren Tayang Mulai 17 November 2022

Film Pesantren beberapa kali sempat tunda tayang. Lola Amaria selaku distributor meyakinkan, film ini bisa disaksikan di bioskop terbatas mulai besok.

Baca Selengkapnya

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

7 Oktober 2022

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat

Baca Selengkapnya

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

7 Oktober 2022

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT

Baca Selengkapnya

Besok Tayang Perdana Film Pesantren, Lola Amaria: Saya Belajar Ilmu Barokah

3 Agustus 2022

Besok Tayang Perdana Film Pesantren, Lola Amaria: Saya Belajar Ilmu Barokah

Film Pesantren yang diproduksi sejak 2015, akhirnya bisa tayang di bioskop Tanah Air 4 Agustus 2022. Lola Amaria sebagai distributor mendapat barokah

Baca Selengkapnya

Film Pesantren Bisa Tayang di Bioskop Berkat Tangan Dingin Lola Amaria

3 Agustus 2022

Film Pesantren Bisa Tayang di Bioskop Berkat Tangan Dingin Lola Amaria

Lola Amaria turut andil membawa film Pesantren bisa tayang di bioskop Tanah Air. Film dokumenter panjang itu bisa mulai ditonton 4 Agustus 2022.

Baca Selengkapnya

Tiga Tahun Mengembara, Film Pesantren akan Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 4 Agustus 2022

31 Juli 2022

Tiga Tahun Mengembara, Film Pesantren akan Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 4 Agustus 2022

Film Pesantren adalah usaha untuk mencari tahu tentang kehidupan di pesantren melalui kisah dua santri dan guru muda di Pondok Kebun Jambu Al-Islamy.

Baca Selengkapnya