Pentas Contact Gonzo di Jakarta, Para Penari Saling Pukul

Reporter

Selasa, 23 Juni 2015 19:52 WIB

Pementasan seni dari Contact Gonzo asal Jepang. Dok TEMPO/Novi Kartika

TEMPO.CO, Jakarta - Pentas kelompok tari asal Jepang Contact Gonzo di Galeri Nasional, Senin, 22 Juni adalah perunjukan yang mendebarkan dada. Jantung penonton terus dipaksa berpacu melihat tingkah para penari adu jotos di panggung.

Awalnya hanya dua orang dorong-dorongan, pukul-pukulan, dan tampar-tamparan. Dua penari lagi menyusul dengan aksi sama. Gulat di antara mereka berempat makin lama makin riuh dan ngeri.

Suara teriakan kesakitan kerap terdengar disela suara bogem mentah. Mereka sungguh saling pukul. Dalam pertarungan itu ada penari yang berfoto menggunkan kamera poket untuk mengambil gambar rekannya yang kesakitan saat dihajar.

Sesi kedua lebih sadis. Ada seorang penari dalam posisi telentang, dengan kamera yang menyorot ke wajahnya. Kemudian rekannya datang dan menginjak perut dan dada sembari memberi pemberat berupa batu dan buku tebal.

Kengerian bagi penonton bertambah karena wajah yang disiksa disorot kamera dan ditampilkan dalam televisi yang dipajang mengarah ke penonton. Wajah si penari menahan sakit jadi lebih besar berkali lipat. Suasana makin horor ketika penari lain menodongkan microphone di mulut rekannya yang sedang ditindih.

Melalui penampilan ini, Contact Gonzo ingin menunjukkan bahwa dunia itu keras. Dalam sesi diskusi yang digelar selepas pentas, Yuya Tsukahara, 35 tahun, menjelaskan mereka mendapat inspirasi untuk melahirkan karya ini dari kekerasan dan kekacauan yang dialami manusia di kota.

Contact Gonzo berdiri sejak 2006. Grup tari kontemporer asal Osaka ini beranggotakan empat orang Yuya Tsukahara, Takuya Matsumi, Keigo Mikajiri, dan Masakazu Kobagashi. Pentas mereka masuk sebagai karya seni pertunjukan di pameran Orde Baru, Indonesia Media Arts Festival Ok.video 2015, Jakarta.

Koreografi mereka yang berjudul Study in Weight and Movement lolos kurasi karena dihitung sebagai karya multimedia. Gonzo menggabungkan koreografi dengan perangkat multimedia seperti televisi dan kamera video.

Pertunjukan mereka tak hanya berlangsung di galeri atau di panggung seni. Kadang aksi mereka juga dilakukan di ruang-ruang publik, seperti gang atau di lapangan. Sebagai kelompok tari kontemporer, mereka telah pentas di banyak kota di antaranya New York, Moskow, Rio de Janeiro, Reykjavik, Zurich, Budapest, dan Jakarta.

YOHANES IRAWAN

Berita terkait

Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.

Baca Selengkapnya

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

22 Oktober 2023

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.

Baca Selengkapnya

Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

30 Juni 2023

Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.

Baca Selengkapnya

Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

28 Agustus 2021

Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.

Baca Selengkapnya

Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

8 Juli 2021

Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

28 Juli 2019

Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

26 Juli 2019

Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.

Baca Selengkapnya

Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

7 Februari 2019

Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.

Baca Selengkapnya

Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

7 Oktober 2018

Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.

Baca Selengkapnya