Cosplay Buatan Indonesia Dilirik Pasar Luar hingga Prancis  

Reporter

Minggu, 14 Juni 2015 12:30 WIB

Irene dengan kostum Hatsuki Miku (kanan). TEMPO/Cornila Desyana

TEMPO.CO, Jakarta - Berawal dari hobi, pembuatan kostum seperti dalam tokusatsu atau film dengan efek spesial khas Jepang berkembang menjadi ladang usaha.

Hal ini terjadi pada Alam Hazmi Alkarami, 20 tahun. Kreasi kostum mahasiswa semester V Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) itu cukup diminati orang-orang di dalam dan luar negeri, bahkan hingga Prancis.

"Saya kan jualan kostum. Ada yang mesan, saya buat dan jual. Kreasi kostum buatan Indonesia diminati hingga mancanegara," ujar Alam kepada Antara di sela penyelenggaraan acara cosplay di Mal Ciputra, Jakarta, Sabtu, 13 Juni 2015.

Pria juga dikenal dengan panggilan Daniel Kaito itu mengatakan, untuk pasar dalam negeri, satu kostum pahlawan super umumnya dibanderol Rp 2,2-2,7 juta. Sedangkan untuk pasaran luar negeri, harganya mulai sekitar 300 dolar.

"Di Indonesia buka harga dari Rp 2,2 hingga 2,7 juta, sementara kalau untuk orang luar sekitar 300 dolar," ucapnya.

Menurut Alam, harga yang murah menjadi alasan cukup diminatinya kreasi kostum pahlawan super khas Jepang dari Indonesia.

"Mereka senang memesan ke Indonesia karena harganya murah," tutur Alam.

Alam tak mengerjakan semua pesanan kostum sendiri. Dia bersama empat rekannya di bawah label Strike Project bekerja sama memenuhi pesanan yang mulai berdatangan sejak 2013.

"Saya punya tim, beranggotakan lima orang. Masing-masing mempunyai tugas. Ada yang membuat pola, memotong, mengecat, dan sebagainya. Nama perusahaannya Strike Project. Mulai usaha sejak 2013," katanya.

Sejauh ini, Alam dan timnya telah membuat beberapa buah kostum dari beberapa tokusatsu, yakni Kamen Rider Den-O, Kabuto, dan Kamen Rider Agito.

Alam menjelaskan, secara pribadi, dia berambisi ingin memajukan dunia superhero di Indonesia. Menurut dia, meski saat ini sudah bermunculan superhero khas Indonesia, dari sisi desain belum mencerminkan khas Indonesia.

"Selama ini, superhero yang ada sudah bagus, tapi desainnya bukan asli Indonesia, masih terlihat sangat Jepang. Kita kan main di ornamen, ornamen Jawa, Sulawesi, dan Sunda. Sangat banyak yang bisa dieksplor," ucapnya.

"Jepang yang sedikit sekali ornamennya. Mereka kelebihannya di desain. Orang Indonesia banyak membuat cerita bagus kok, tapi kurang dilihat," tuturnya.

ANTARA

Berita terkait

500 Seniman Ramaikan Nuit Blanche di Taiwan

6 Oktober 2018

500 Seniman Ramaikan Nuit Blanche di Taiwan

Berbagai pertunjukan seni seperti musik juga akan ditampilkan di Nuit Blanche Taiwan, termasuk dari para tenaga kerja Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komikus Si Juki: Apa pun Bisa Jadi Meme

4 November 2017

Komikus Si Juki: Apa pun Bisa Jadi Meme

Apapun saat ini bisa dijadikan meme. Perbincangan meme kembali hangat setelah penangkapan seorang pembuat meme tentang Ketua DPR Setya Novanto

Baca Selengkapnya

Karya Teguh Ostenrik Akan Hiasi Kalijodo

9 Agustus 2017

Karya Teguh Ostenrik Akan Hiasi Kalijodo

Karya instalasi ini masih dalam proses pembuatan. Karya ini
rencananya dipasang akhir September mendatang.

Baca Selengkapnya

Di Indonesia Seni Video Belum Diserap Pasar Kelas High End

31 Juli 2017

Di Indonesia Seni Video Belum Diserap Pasar Kelas High End

Seni video yang dinilai memiliki perkembangan cukup bagus di Indonesia diharapkan segera mempunyai pasar.

Baca Selengkapnya

Kisah Putu Sunarta, Seniman Ukir Pembuat Gitar Divart dari Bali

18 Juli 2017

Kisah Putu Sunarta, Seniman Ukir Pembuat Gitar Divart dari Bali

Lama menekuni seni ukir, I Putu Sunarta kini dikenal sebagai
pembuat gitar bermerek Divart di Bali.

Baca Selengkapnya

Buku Biografi Pelukis Arie Smit Terbit, Ini Resensinya  

12 Februari 2017

Buku Biografi Pelukis Arie Smit Terbit, Ini Resensinya  

Buku biografi pelukis Arie Smit yang ditulis Agus Dermawan T.
terbit.

Baca Selengkapnya

Otentisitas Sketsa Van Gogh yang Baru Ditemukan, Diragukan

16 November 2016

Otentisitas Sketsa Van Gogh yang Baru Ditemukan, Diragukan

Buku Sketsa The Lost Arles yang baru dirilis internasional disebut memuat 56 sketsa karya maestro lukis Vincent Van Gogh.

Baca Selengkapnya

Gatot Indrajati Sabet UOB Painting of the Year 2016

25 Oktober 2016

Gatot Indrajati Sabet UOB Painting of the Year 2016

Seniman asal Yogyakarta Gatot Indrajati mendapat penghargaan UOB Painting of the Year 2016.

Baca Selengkapnya

Berusia 39 Tahun, Teater Koma Berharap Tetap Koma

25 Februari 2016

Berusia 39 Tahun, Teater Koma Berharap Tetap Koma

Punya pemain dan penonton setia. Tetap harus berjuang menjadi
teater yang disukai masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jakarta 'Cekik' Tugu Pancoran, Edhi Sunarso Meratap Kecewa  

5 Januari 2016

Jakarta 'Cekik' Tugu Pancoran, Edhi Sunarso Meratap Kecewa  

Nahas menerpa Monumen Dirgantara di Pancoran. Monumen itu dibangun Edhi Sunarso pada 1970, pada saat kekuasaan Soekarno sudah lemah.

Baca Selengkapnya