TEMPO.CO, Jakarta - Kondang Sutrisno resmi menduduki pucuk pimpinan organisasi dalang, Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) periode 2015-2020. Kondang menggantikan Ekotjipto, dalam Musyawarah Nasional Munas VI PEPADI yang diselenggarakan di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, 30 Maret 2015.
Dalam kepengurusan organisasi dalang ini, Kondang memasukkan banyak dalang generasi muda, hampir 85 persennya. Termasuk di antaranya adalah Nanang Hape yang terkenal dengan wayang urbannya dan Dunung Basuki Kurniawan yang selama ini cukup banyak terlibat dalam produksi bersama seniman Sujiwo Tedjo.
Hal ini sesuai dengan tema pelantikan dan pengukuhan kepengurusan, "wayang untuk generasi muda" yang dilaksanakan di Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Rabu malam, 20 Mei 2015.
Para pengurus menilai tantangan dan tanggung jawab melestarikan dan mengenalkan wayang kepada generasi muda. "Wayang adalah milik generasi muda dan wayang adalah generasi muda itu sendiri," ujar Kondang dalam siaran pers Tempo, Kamis, 21 Mei 2015. “Ada generasi muda yang berpotensi meneruskan wayang. Ini kalau bisa harus dimulai dari pendidikan."
Kondang juga berharap pemerintah menetapkan Hari Wayang Nasional untuk mendongkrak lagi pengenalan, kecintaan, dan pelestarian wayang. "Bisa dibayangkan bila ini ditetapkan, maka pada hari itu akan menjadi momentum kegiatan pagelaran wayang di berbagai daerah di Indonesia," katanya.
Kondang Sutrisno lahir di Blora Jawa Tengah, 10 April 1968. Sejak kecil sudah menggemari wayang. Pada 1992, dia mendirikan Yayasan Putro Pendowo. Kecintaan terhadap wayang tidak terbatas pada wayang kulit Gaya Surakarta, Gaya Yogya, wayang golek Sunda, wayang kulit Betawi, wayang orang, dan wayang Bali. Pada 1995, Kondang mendirikan Sanggar Putra Dahana, guna mewadahi pelatihan tari, karawitan, dan pedalangan.
Dia juga mengoleksi wayang kulit purwa Gaya Surakarta baru dan lawas hingga mencapai 3.628 buah, wayang Gaya Yogyakarta 224 buah, wayang golek Sunda 220 buah, wayang kulit Serie Ramayana 240 buah, dan wayang khusus mahabharata 66 buah.
Acara pelantikan dilanjutkan dengan pagelaran wayang oleh dalang muda Nyi Nia Dwi Raharjo, 23 tahun. Nyi Nia, alumnus jurusan Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini adalah juara I Dalang Tingkat Nasional 2014.
DIAN YULIASTUTI
Berita terkait
Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM
20 Februari 2020
Forum Seniman ragukan pernyataan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait tak akan mengkomersialisasi kawasan pusat kesenian itu usai revitalisasi TIM.
Baca SelengkapnyaHari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan
1 Mei 2019
Serikat pekerja media dan industri kreatif atau Sindikasi mendorong ekosistem kerja yang berkeadilan di peringatan Hari Buruh 1 Mei.
Baca SelengkapnyaHasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu
23 Oktober 2018
Seniman muda Bandung, Etza Meisyara, menyumbangkan seluruh hasil karyanya yang terjual di pameran tunggalnya di Prancis untukkorban gempa Palu.
Baca SelengkapnyaKasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis
9 Oktober 2018
Sejumlah seniman di Yogyakarta punya cara sendiri untuk menyikapi kasus Ratna Sarumpaet dan berbagai kabar hoax yang beredar di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal
7 Oktober 2018
Gitaris grup band punk Marjinal, Mike, bersama sejumlah aktivis dan seniman ikut memantau pertemuan IMF - World Bank di Bali.
Baca SelengkapnyaSeniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item
26 Juli 2018
Upaya cepat yang dilakukan Anies Baswedan menangani Kali Item mendapat respons beberapa pihak salah satunya seniman mural
Baca SelengkapnyaTidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar
11 Januari 2018
Beberapa orang akan berpikir bahwa seorang seniman tidak akan mendapatkan pekerjaan dan tidak bisa bertahan. Simak pengalaman pelukis Naudal Abshar.
Baca SelengkapnyaKarya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka
17 Oktober 2017
Instalasi seni Teguh Ostenrik yang ketujuh, ditanam untuk mengembalikan keindahan laut Pulau Bangka
Baca SelengkapnyaTeras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti
22 September 2017
Malam ini, Teras Budaya Tempo menggelar kegiatan penggalangan dana bertajuk Simpati untuk sastrawan Hamsad Rangkuti.
Baca SelengkapnyaPerformance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK
21 Juli 2017
Seniman Tisna Sanjaya memprotes Panitia Khusus Angket DPR soal KPK dengan melakukan performance art di samping Gedung Merdeka Bandung.
Baca Selengkapnya