#BeraniMencoba: Inspirasi Para Komikus Muda di Harkitnas

Reporter

Rabu, 20 Mei 2015 22:00 WIB

Seorang pengunjung membaca komik yang dipamerkan dalam Popcon Asia 2014 di Smesco Exhibition Hall, Jakarta, 20 September 2014. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta -Sebuah video inspiratif diluncurkan re:ON Comics, majalah kompilasi komik karya komikus lokal, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2015, untuk mendorong kebangkitan industri kreatif Indonesia dan semangat berkarya.

Penggagas video itu yang juga pendiri re:ON Comics, Yudha Negara Nyoman, dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa, mengatakan, dengan hashtag #BeraniMencoba, suatu pesan ingin disampaikan kepada generasi muda agar jangan takut untuk mencoba berkarya walaupun dihadang dengan segala rintangan dan keterbatasan yang ada.

Dalam video berdurasi 2 menit 40 detik yang dapat ditonton di laman beranimencoba.com itu, ada tiga komikus yang berbagi pengalaman keseharian yang mereka hadapi dalam menghasilkan karya-karya mereka, yaitu Annisa Nisfihani (komikus asal Tenggarong, Kalimantan Timur), Is Yuniarto (komikus dari Surabaya) dan C. Suryo Laksono (komikus dari Jakarta).

Menurut Yudha, majalahnya ingin memberikan semangat kepada generasi muda Indonesia terutama yang mengejar cita-cita menjadi komikus agar tidak boleh berhenti berkarya meski menghadapi banyak hambatan.

"Kami ingin mencoba memberikan inspirasi pada generasi muda kita agar tidak mudah menyerah dan jangan bermental serba instan," katanya.

"Jika kita menemui berbagai rintangan dan halangan, jangan khawatir karena kita tidak sendiri. Banyak sekali komikus kita di dalam negeri yang mengalaminya, namun dengan segala upaya dan semangat berkarya akhirnya mereka mampu membuahkan prestasi yang membanggakan," tambah Chris Lie, editor in-chief majalah itu.

Dalam salah satu kisah di video itu, Annisa Nisfihani, penulis komik "Me vs Big Slacker Baby" asal Kalimantan Timur mengatakan kisah sedihnya saat berhadapan dengan kondisi di daerahnya yang seringkali mati lampu.

"Dalam seminggu bisa tiga kali mati lampu dan cukup lama. Tapi saya tidak mau berhenti berkarya membuat komik dengan semua kendala itu, meski harus menggambar di bawah cahaya lampu tempel," katanya.

Penulis komik Ramayana modern "The Grand Legend Ramaya", Is Yuniarto dari Surabaya, mengungkapkan menjadi komikus adalah impiannya yang menjadi kenyataan meski menghadapi berbagai kesulitan. Pria yang telah menikah dan memiliki satu anak ini juga senang jika dapat mengajarkan ilustrasi atau komik ke orang lain.

"Kenapa saya suka mengajar? Karena saya percaya dengan mengajar orang lain maka sebetulnya saya juga belajar dan mengasah skill interpersonal saya," kata Is yang juga membuka tempat kursus menggambar di rumahnya.

Berita terkait

500 Seniman Ramaikan Nuit Blanche di Taiwan

6 Oktober 2018

500 Seniman Ramaikan Nuit Blanche di Taiwan

Berbagai pertunjukan seni seperti musik juga akan ditampilkan di Nuit Blanche Taiwan, termasuk dari para tenaga kerja Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komikus Si Juki: Apa pun Bisa Jadi Meme

4 November 2017

Komikus Si Juki: Apa pun Bisa Jadi Meme

Apapun saat ini bisa dijadikan meme. Perbincangan meme kembali hangat setelah penangkapan seorang pembuat meme tentang Ketua DPR Setya Novanto

Baca Selengkapnya

Karya Teguh Ostenrik Akan Hiasi Kalijodo

9 Agustus 2017

Karya Teguh Ostenrik Akan Hiasi Kalijodo

Karya instalasi ini masih dalam proses pembuatan. Karya ini
rencananya dipasang akhir September mendatang.

Baca Selengkapnya

Di Indonesia Seni Video Belum Diserap Pasar Kelas High End

31 Juli 2017

Di Indonesia Seni Video Belum Diserap Pasar Kelas High End

Seni video yang dinilai memiliki perkembangan cukup bagus di Indonesia diharapkan segera mempunyai pasar.

Baca Selengkapnya

Kisah Putu Sunarta, Seniman Ukir Pembuat Gitar Divart dari Bali

18 Juli 2017

Kisah Putu Sunarta, Seniman Ukir Pembuat Gitar Divart dari Bali

Lama menekuni seni ukir, I Putu Sunarta kini dikenal sebagai
pembuat gitar bermerek Divart di Bali.

Baca Selengkapnya

Buku Biografi Pelukis Arie Smit Terbit, Ini Resensinya  

12 Februari 2017

Buku Biografi Pelukis Arie Smit Terbit, Ini Resensinya  

Buku biografi pelukis Arie Smit yang ditulis Agus Dermawan T.
terbit.

Baca Selengkapnya

Otentisitas Sketsa Van Gogh yang Baru Ditemukan, Diragukan

16 November 2016

Otentisitas Sketsa Van Gogh yang Baru Ditemukan, Diragukan

Buku Sketsa The Lost Arles yang baru dirilis internasional disebut memuat 56 sketsa karya maestro lukis Vincent Van Gogh.

Baca Selengkapnya

Gatot Indrajati Sabet UOB Painting of the Year 2016

25 Oktober 2016

Gatot Indrajati Sabet UOB Painting of the Year 2016

Seniman asal Yogyakarta Gatot Indrajati mendapat penghargaan UOB Painting of the Year 2016.

Baca Selengkapnya

Berusia 39 Tahun, Teater Koma Berharap Tetap Koma

25 Februari 2016

Berusia 39 Tahun, Teater Koma Berharap Tetap Koma

Punya pemain dan penonton setia. Tetap harus berjuang menjadi
teater yang disukai masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jakarta 'Cekik' Tugu Pancoran, Edhi Sunarso Meratap Kecewa  

5 Januari 2016

Jakarta 'Cekik' Tugu Pancoran, Edhi Sunarso Meratap Kecewa  

Nahas menerpa Monumen Dirgantara di Pancoran. Monumen itu dibangun Edhi Sunarso pada 1970, pada saat kekuasaan Soekarno sudah lemah.

Baca Selengkapnya