Sentuh Hati Penonton dengan Film

Reporter

Kamis, 23 April 2015 14:02 WIB

Sejumlah pekerja film yang terdiri dari Penulis, Sutradara dan aktor/aktris menggelar aksi dan melayangkan surat terbuka kepada Kementerian Pariwisata di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, 7 Februari 2015. Surat terbuka tersebut terkait nama-nama perwakilan Indonesia ke Festival Film Berlin. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Film indie berjudul "Mbok" karya production house Rumah Imaji yang diputar dalam acara Screening Film Festival Film Indie Lampung 2015 yang digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Darmajaya Computer and Film Club (UKM DCFC) Institut Informasi dan Bisnis Darmajaya, di Bandarlampung, Rabu, seolah membius para penontonnya.

Film yang disutradarai Heru Purwanto berhasil menyedot perhatian penonton dengan nilai moral yang disampaikan, Rabu, 23 April 2015.

Pesan moral itu adalah ibu sebagai wanita yang paling berjasa dalam hidup seorang anak. Kasih sayang ibu yang tulus senantiasa diberikan untuk merawat dan membesarkan buah hatinya. Jasa yang diberikan tidak pernah meminta balasan, hanya berharap anaknya menjadi berbakti dan berguna untuk keluarga, bangsa, dan negara. Anak yang berbakti merupakan dambaan bagi setiap orang tua.

Berasal dari Surabaya, film ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Karto yang berjalan kaki sambil menggendong ibunya yang sakit menuju rumah sakit. Meski hidup dalam kondisi ekonomi sulit, tidak membuatnya putus asa.

Dia tetap semangat, dan yakin ibunya yang terkena kanker payudara bisa disembuhkan. Dengan hati yang tulus, Karto terus menjaga dan merawat ibunya.

Salah satu peserta pemutaran film itu, Ilfa Marifatin Nisa mengatakan film "Mbok" ini sarat akan makna dan menyentuh hati.

"Film ini mengajarkan kita untuk berbakti kepada orang tua khususnya ibu. Sejatinya orang tua tidak pernah meminta balasan apa pun dari anak-anaknya. Bukan uang, dan harta yang mereka inginkan, tetapi yang berharga untuk orang tua, yakni kasih sayang dan perhatian dari anaknya di saat orang tua kita sakit atau ketika mereka sudah tua renta," ujarnya lagi.

Tidak hanya "Mbok", karya-karya film indie dari berbagai wilayah di Indonesia menyedot perhatian penonton.

Apalagi tema film yang ditampilkan di FFI Lampung 2015 juga beragam, mulai dari drama percintaan, politik, kekerasan remaja, action, komedi dan horror.

Tidak sekadar menghibur, film-film tersebut diakui peserta sangat membantu mereka dalam menambah refrensi dunia perfilman.

"Film yang ditampilkan sangat bervariasi dan kreatif, mulai dari setting pengambilan gambar, suara, musik, cerita yang diangkat hingga lighting atau pencahayaannya. Ini menambah wawasan kami dalam membuat film. Sangat seru dan menghibur, kami jadi makin tahu banyak tentang film indie," ujar Ilfa.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya IBI Dharmajaya, Novita Sari SSos MM, mengatakan dalam berkreasi dan berprestasi, mahasiswa tidak perlu terpaku hanya pada bidang akademik, tetapi juga di bidang lainnya termasuk dunia perfilman.

Karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah.

"Festival film indie ini tidak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pencinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Semoga event ini dapat memotivasi peserta untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat masyarakat untuk memajukan dunia perfilman Indonesia khususnya di Lampung," ujar Novita.

Screening film FFI Lampung 2014 ini berlangsung 20--24 April 2015, dengan setiap hari sekitar 25 film yang diputar.

Sebanyak 127 film bersaing memperebutkan 13 nominasi pada FFI Lampung 2015 ini.

Event nasional ini diikuti para pencinta film indie tidak hanya dari Lampung, tetapi juga dari provinsi lain, seperti Bali, Lombok, dan Makassar, yaitu sebanyak 20 film dari Lampung dan 107 film dari luar Lampung.

Juri berkompeten yang menilai karya peserta FFI Lampung 2015, yakni Ketua DSLR Sinematografi Indonesia Benny Kadarhariarto, Sutradara Film Mars Sahrul Gibran, dan penulis skenario "7 Hati 7 Cinta 7 Wanita" Robby Ertanto Soediskan.

Sebanyak 11 nominasi terbaik, dan dua nominasi terfavorit yang akan diumumkan pada malam anugerah 2 Mei 2015 mendatang.

Nominasi terbaik yang akan diperebutkan, yakni film, film Lampung, aktor, aktris, ide cerita, sutradara, editor, kameramen, penata musik, pemeran pendukung pria dan wanita terbaik.

Sedangkan dua penghargaan lainnya, yakni untuk film terfavorit kategori umum dan kategori Lampung.

ANTARA

Berita terkait

Anak Barack Obama, Malia Obama Debut Sutradara Film Pendek

22 Januari 2024

Anak Barack Obama, Malia Obama Debut Sutradara Film Pendek

Anak Barack Obama, Malia Obama hadir dalam festival ini sebagai sutradara dari film pendek The Heart

Baca Selengkapnya

Emma Stone Menerima Penghargaan Palm Springs, Simak Asal-usul Acara Itu

7 Januari 2024

Emma Stone Menerima Penghargaan Palm Springs, Simak Asal-usul Acara Itu

Emma Stone, pemenang Desert Palm Achievement Award - Aktris untuk Poor Things dalam Penghargaan Festival Film Internasional Palm Springs ke-35

Baca Selengkapnya

Film Satir Bertema Konflik India dan Pakistan Buka Jogja-Netpac Asian Film Festival 2023

26 November 2023

Film Satir Bertema Konflik India dan Pakistan Buka Jogja-Netpac Asian Film Festival 2023

Jogja-Netpac Asian Film Festival kali ini mengambil tema Luminescene yang berarti pijaran.

Baca Selengkapnya

Jakarta Film Week 2023 Resmi Dibuka dengan Film Budi Pekerti

26 Oktober 2023

Jakarta Film Week 2023 Resmi Dibuka dengan Film Budi Pekerti

Jakarta Film Week 2023 dihelat pada 25 sampai 29 Oktober 2023 dengan memutarkan total 103 film dari 44 negara.

Baca Selengkapnya

90 Film dari 54 Negara akan Ditayangkan di Jakarta World Cinema Week Bulan Depan

22 Oktober 2023

90 Film dari 54 Negara akan Ditayangkan di Jakarta World Cinema Week Bulan Depan

Garin Nugroho menyatakan, Jakarta World Cinema Week mampu menghadirkan sebuah festival film internasional dengan jenis lebih beragam.

Baca Selengkapnya

Science Film Festival ke-14 Dibuka, Goethe-Institute: Sains Bisa Menyenangkan

21 Oktober 2023

Science Film Festival ke-14 Dibuka, Goethe-Institute: Sains Bisa Menyenangkan

Festival film Goethe-Institut ini merupakan perayaan komunikasi sains di Asia Tenggara dan Selatan, Afrika, serta Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Believer 2: Lanjutan Upaya Detektif Won Ho dalam Believer

8 Oktober 2023

Believer 2: Lanjutan Upaya Detektif Won Ho dalam Believer

Aktris Korea Selatan, Han Hyo Joo akan tampil dalam Believer 2 sebagai antagonis, Big Knife

Baca Selengkapnya

Mengenal Busan International Film Festival yang Berlangsung sampai 13 Oktober 2023

6 Oktober 2023

Mengenal Busan International Film Festival yang Berlangsung sampai 13 Oktober 2023

Busan International Film Festival telah dibuka pada 4 Oktober 2023. Acara itu berlangsung sampai 13 Oktober.

Baca Selengkapnya

Deretan 16 Film Indonesia yang Ikut Festival Film Busan

5 Oktober 2023

Deretan 16 Film Indonesia yang Ikut Festival Film Busan

Berikut adalah daftar film Indonesia yang ikut serta dalam Busan International Film Festival, Korea Selatan yang berlangsung 4-13 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Jakarta Film Week 2023, Digelar di Beberapa Lokasi dan Diikuti 57 Negara

1 Oktober 2023

Serba-serbi Jakarta Film Week 2023, Digelar di Beberapa Lokasi dan Diikuti 57 Negara

Dimeriahkan sineas lokal dan internasional, Jakarta Film Week 2023 akan hadir di beberapa tempat di Jakarta untuk majukan perekonomian.

Baca Selengkapnya