Kronologis wafatnya Yani Libels berawal saat ia tiba di Bandara Soekarno-Hatta, usai melakukan perjalanan. Setibanya di bandara, Yanni Libels mengeluh sakit kepada petugas sesaat setelah ia duduk, kemudian Yanni Libels dibawa ke klinik KKP yang ada di Terminal IB dengan menggunakan kursi roda. (foto: kapanlagi.com)
TEMPO.CO, Jakarta - Pemakaman personel Trio Libels, Yanni Djunaedi, akan dilangsungkan Kamis, 26 Maret 2015. "Pihak keluarga sepakat mengebumikannya di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir," ujar Abay Akbar, Manajer Trio Libels, Rabu, 25 Maret 2015.
Abay mengaku belum mengetahui waktu pemakaman Yanni. Pihak keluarga masih berembuk apakah jasad almarhum akan dikebumikan setelah zuhur atau sebelumnya. Untuk saat ini, almarhum disemayamkan di rumah Ronny Sianturi di bilangan Pondok Pinang.
Berdasarkan pantauan Tempo, jasad almarhum terbaring di ruang tengah rumah Ronny. Rumah dengan dua tingkat yang berdiri di atas lahan seluas lapangan bulu tangkis itu kini dipadati sejumlah handai tolan yang berniat melayat.
Yanni “Trio Libels” meninggal sesaat setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta kemarin pagi. Kala itu, ia baru saja menghadiri pemakaman Lo Kui Nam, ayah dari Presiden Komisaris Sriwijaya Air Hendri Lie, di Bangka. Petugas medis Bandara menduga kematiannya akibat serangan jantung.
Ayah enam anak itu meninggal pada usia 51. Ia meninggalkan lima anak, dua di antaranya lahir dari hasil perkawinannya dengan Sarah yang berakhir dengan perceraian. Pada akhir usianya, ia tinggal dengan istrinya yang kedua, Erfi Yuniarti, di Lippo Karawaci, Tangerang.