TEMPO.CO, Jakarta -Kuda troya berkepala komodo itu berdiri kokoh di studio milik seniman Asmudjo Jono Irianto di daerah Pagerwangi, Bandung. Penampakannya belum sempurna. Masih berupa kerangka dari besi berdimensi 7,5 x 3x 3,7 meter. "Sekarang baru jadi 50 persen,” kata Asmudjo saat ditemui Tempo di Bandung pekan lalu.
Rangka besi itu, kata Asmudjo, akan dilapisi kulit dari potongan lembaran pelat besi tipis. Agar terkesan sebagai sosok masa lalu yang masih bersemangat dan artistik, kulit si kuda akan dibuat berkarat.
Karya seni instalasi itu milik Heri Dono. Asmudjo menjelaskan, pemasangan pelat besi ini perlu teknik khusus, cukup memeras otak dan memakan waktu. Sebab pelat ini harus mudah dibongkar-pasang. "Tanggal 28 Februari sudah harus jadi dan terpasang," kata dosen Institut Teknologi Bandung itu. Setelah dipasang, dia akan dibongkar kembali untuk dikirim ke Italia. Februari ini, Trokomod, nama instalasi itu, akan dipamerkan sehari di Galeri Lawangwangi, Bandung.
"Trokomod" adalah kependekan dari troya dan komodo. Untuk membuat rangka Trokomod, Heri Dono dibantu empat tukang.
Trokomod akan dipamerkan di Venesia, Italia. Heri terpilih sebagai satu-satunya seniman Indonesia yang akan memamerkan karyanya di paviliun Indonesia di Venice Biennale ke-56 yang bakal digelar Mei-November 2015.
Heri menyisihkan beberapa kandidat seniman yang dipilih oleh tim kurator Restu Kusumaningrum dari lembaga Bumi Purnati; Carla Bianpoen, penulis dan kritikus seni; dan Asmudjo.
"Karena waktu itu sudah mepet, kami menilai Heri Dono cukup mumpuni dengan pengalamannya di berbagai pameran internasional," ujar Restu. Salah satunya, Heri pernah berpameran di biennale yang sama pada 2003 atas undangan direktur artistik saat itu.
Dalam perhelatan seni bertema "All the World's Futures" itu, Heri memilih tema “Voyage”. Menggabungkan seni patung, instalasi, dan video, ia mencoba menggambarkan perjalanan dan tanda-tanda sejarah peradaban manusia serta bagaimana mereka mempengaruhi orang-orang di kawasan Khatulistiwa.
ANWAR SISWADI | ANANG ZAKARIA | DIAN YULIASTUTI
Berita terkait
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa
42 hari lalu
Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaGrey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman
49 hari lalu
Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.
Baca SelengkapnyaBelasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal
16 Oktober 2023
Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance
Baca SelengkapnyaSelasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel
23 September 2023
Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.
Baca SelengkapnyaPameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar
19 September 2023
Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.
Baca SelengkapnyaKelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung
4 September 2023
Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.
Baca SelengkapnyaFenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika
20 Agustus 2023
Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.
Baca SelengkapnyaLato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung
19 Juni 2023
Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.
Baca SelengkapnyaGaleri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia
21 Mei 2023
Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.
Baca SelengkapnyaPameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri
7 April 2023
Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.
Baca Selengkapnya