Ini Film Slamet Gundono Dalang di Kolong Ranjang
Editor
Evieta Fadjar Pusporini
Minggu, 11 Januari 2015 16:39 WIB
TEMPO.CO, Slawi - Sebelum sakit komplikasi menggerogoti tubuhnya, Ki Slamet Gundono ternyata pernah membuat film pendek bersama fotografer ternama asal London, Inggris, Hugo Tillman. Namun, film tersebut belum sempat diluncurkan karena dalang kondang peraih Prince Claus Award 2005 itu terburu mengembuskan napas terakhirnya di Solo pada 5 Januari 2014.
"Film itu berjudul Longan," kata mantan manajer Ki Slamet, Honggo Cahyo Utomo, pada Ahad, 11 Januari 2015. Longan adalah kata dari bahasa Jawa yang artinya kolong. Rencananya, pemutaran perdana film berdurasi sekitar 30 menit itu akan dilakukan di Desa Dukuh Salam, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, pada Ahad malam, 11 Januari 2015.
Pemutaran film Longan menjadi puncak acara Festival Hujan yang diselenggarakan sejak Senin pekan lalu. Selain memperingati satu tahun meninggalnya Ki Gundono, festival yang menampilkan beragam pertunjukan itu juga sebagai upaya melestarikan ide yakni, bersahabat dengan hujan, yang digagas dalang wayang Suket itu.(Baca : Slamet Gundono Dinobatkan sebagai Pahlawan Kesenian )
Sesuai judulnya, dalam film berdurasi sekitar 30 menit itu, Ki Gundono mendalang sambil berbaring dan berguling-guling di bawah kolong ranjang. Di atas ranjang, dua penari menampilkan adegan khas sintren, tari tradisional khas pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa yang masih sarat dengan nuansa mistik.
"Kaki ranjangnya sudah dimodifikasi. Sehingga kolongnya cukup luas untuk tubuh bongsor Mas Gundono," kata Honggo. Ide pembuatan film itu bermula dari curhat Hugo via surat elektronik pada medio 2012. "Hugo ingin menelusuri peninggalan leluhurnya di Jawa. Dia telah mengumpulkan benda-benda kuno seperti topeng, wayang, dan keris," ujar Honggo.
Hugo juga meminta dicarikan dalang yang bisa menerjemahkan idenya yang cukup absurd ihwal tipisnya sekat antara dunia nyata dan alam gaib, tempat para leluhur bersemayam. Singkat cerita, Hugo langsung klop dengan Gundono yang terkenal sebagai dalang nyempal alias pemberontak pakem pewayangan.<!--more-->
"Mas Gundono juga punya gagasan bahwa berkesenian itu tidak terbatas pada ruang. Bisa di dunia nyata bahkan di alam gaib," kata Honggo. Dalam mitos Jawa, kolong ranjang sering disebut sebagai tempat makhluk gaib bernaung. Namun, dalam budaya Jawa, kolong ranjang juga menjadi tempat bersembunyi dari musuh.
"Menurut Mas Gundono, ranjang itu sumber kehidupan, baik di kolong maupun di atasnya. Lewat ranjang, dua seniman lintas negara ini mengeksplorasi dunia," kata Honggo.
Film ini digarap selama sepekan di ruang tamu sebuah homestay di Sleman pada akhir 2012, proses editing film Longan baru dikebut Hugo pada akhir 2014.
Setelah pemutaran perdana di Slawi, Honggo menambahkan, film tersebut akan dipamerkan dalam tiap pameran foto maupun pertunjukan seni instalasi karya Hugo di London. (Baca :Slamet Gundono Berpijak Pada Akar Rumput )
Bupati Tegal Enthus Susmono, mengatakan Ki Slamet Gundono telah ditetapkan sebagai pahlawan kesenian Kabupaten Tegal pada 9 Januari 2014.
"Mas Slamet Gundono telah mengangkat nama Tegal ke kancah internasional," kata Enthus. Enthus juga menyisihkan ruangan di Konsorsium Rumah Wayang miliknya untuk memajang wayang-wayang hasil kreasi Ki Gundono. "Dulu kami berjuang bersama saat dunia pewayangan meredup pada 1993," ujar Enthus yang juga dalang kondang asli Tegal itu.
DINDA LEO LISTY
Berita Terpopuler
Ahmad Dhani Berkicau Air Asia dan Takhayul
Film Senyap Dianggap Terlalu Hitam-Putih
Tora Sudiro, Sulitnya Main Film Silat
Kata Fan Soal Album Baru Mocca