Fariz R.M., Riwayat Bermusik, Surat GAM, dan Narkoba
Editor
Rini Kustiani
Rabu, 7 Januari 2015 07:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Karier musik Fariz Rutam Munaf, atau biasa disapa Fariz R.M., dimulai sejak belia. Sejak berusia 5 tahun, Fariz R.M. mulai belajar piano kepada ibunya, Anna Reijnenberg. Menginjak bangku sekolah menengah atas, Fariz R.M. mulai sering mengisi acara musik di sekolahnya, SMA 3 Teladan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Saya menjadi produk tradisi festival band antarkelas sewaktu di SMA 3,” ujar Fariz R.M. pada pertengahan 2013. Fariz R.M. menambahkan, sejak tahun 1970-an, di sekolahnya ini memang kerap diadakan kompetisi band yang memperlihatkan kemampuan bermain musik dan menyanyi para siswa kelas 1-3. (Baca: Fariz R.M. Ditangkap Sehari Setelah Berulang Tahun)
Di sekolah ini pula Fariz R.M. berjumpa dengan Adjie Soetama, Raidy Noor, serta Addie M.S. dan Ikang Fauzi. Pada 1977, mereka menciptakan lagu dan meraih juara ketiga dalam Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors. (Baca: Fariz R.M. Pernah Diperiksa Polisi Terkait Kasus Bom)
Fariz R.M. punya daftar panjang kelompok musik yang pernah diikutinya. Pada umur 12 tahun, bersama Debby Nasution dan Odink Nasution, Fariz R.M. mendirikan kelompok musik bernapaskan blues dan rock, Young Gypsy. Fariz R.M. juga bergabung dengan Badai Band yang menghasilkan musik ilustrasi untuk film garapan sutradara Teguh Karya, Badai Pasti Berlalu. Fariz R.M. juga bergabung dalam beberapa kelompok musik, seperti Giant Step dan The Rollies.
Pada dekade 1980-an, Fariz R.M. mulai bersinar sebagai musikus solo, terutama setelah album dan lagu Sakura (1980), Nada Kasih (1987), dan Barcelona (1988). Meski masih mengeluarkan album sepanjang dekade 1990-an, kala itu tidak terlalu banyak kegiatan Fariz R.M. yang muncul ke permukaan. (Baca: Isap Tiga Jenis Narkoba, Fariz RM Ditangkap Polisi)
Tahun 2001, nama Fariz malah muncul dalam pemberitaan karena suratnya yang ditujukan kepada Panglima Angkatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Teuku Abdullah Syafe'i. Surat itu ditemukan di dalam kamar tersangka peledakan bom di Asrama Yayasan Kesejahteraan Iskandar Muda, Guntur, Jakarta Selatan. Lantaran tidak ada indikasi keterlibatan Fariz, kasus ini tak dilanjutkan. Fariz R.M. juga sempat divonis pidana selama 8 bulan karena kasus narkoba pada tahun 2007.
Belakangan, Fariz R.M. mulai kembali aktif bermusik. Fariz R.M. kembali ke atas panggung dengan konser "Anthology" pada Januari 2013. Bersama Dian Pramana Poetra, pada November 2014, Fariz R.M. juga merilis album bertajuk Fariz RM & Dian Pramana Poetra 'In Collaboration with... (Baca: Fariz R.M. dan Dian Pramana Luncurkan Album Musik)
Album ini berisi sebelas lagu yang terdiri atas enam lagu Fariz R.M. dan lima dari Dian Pramana. Tembang-tembang mereka dibawakan kembali oleh penyanyi muda, seperti Maliq and D'Essentials, Sammy Simorangkir, Fatin Shidqia Lubis, Citra Scholastika, Ecoutez, 3 Komposer, dan Indah Dewi Pertiwi. (Baca juga: Fariz R.M. Berharap Duet dengan Daniël Sahuleka)
Namun, pada awal 2015, Fariz kembali berurusan dengan hukum. Kasusnya masih sama dengan 2007, yakni narkoba. Fariz R.M. ditangkap ketika tengah menggunakan ganja. Tak hanya itu, polisi juga menemukan sepaket heroin di kantongnya. Berita ini sungguh ironis. Tak hanya karena Fariz mulai kembali mengatur langkah bermusiknya, tapi karena Fariz R.M. ditangkap sehari setelah ia berulang tahun.
RATNANING ASIH | BERBAGAI SUMBER
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Pemandu di Bus Wisata Curhat 'Kejamnya' Ahok
Misteri Slot Air Asia, Aroma Kongkalikong Menguat
Cari Air Asia, Prajurit Cantik Juga Kangen Pacar
Isap Tiga Jenis Narkoba, Fariz RM Ditangkap Polisi