Republik Cangik, untuk Suara Perempuan  

Reporter

Senin, 3 November 2014 20:00 WIB

Penampilan sejumlah aktor di Pertunjukkan teater Demonstran oleh Teater Koma di Graha Bakti Budaya TIM, Jakarta (28/2). TEMPO/Wisnu Agung

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menggelar tiga lakon dengan tokoh utama punakawan laki-laki: Republik Bagong, Republik Togog, dan Republik Petruk, kini Teater Koma kembali mementaskan Republik Cangik. Bedanya tokoh utama kali ini adalah punakawan perempuan yakni Cangik dan Limbuk.

Pentas ke-136 teater pimpinan Nano Riantiarno ini bakal mempertontonkan kisah seorang punakawan Cangik dan Limbuk dalam Republik Cangik. Pentas ini akan dilaksanakan di Gedung Kesenian Jakarta mulai 13-22 November 2014.

“Kali ini saya mengangkat punawakan perempuan, supaya perempuan juga lebih muncul dan bersuara. Seperti saat ini ada delapan perempuan di Kabinet Kerja,” ujar Nano Riantiarno dalam konferensi pers di Galeri Indonesia Kaya, Senin, 3 November 2014.

Khas Teater Koma, selalu menampilkan cerita yang seolah-olah seperti mencerminkan kondisi negara saat ini. Menurut Nano yang juga menulis skenario, dia tak tahu bakal kejadian seperti saat ini. “Naskah ini sudah saya tulis lima bulan yang lalu, mana saya tahu kalau sekarang seperti ini,” ujarnya.

Pementasan ini berkisah tentang Cangik, punawakan perempuan dari Kerajaan Mandura. Dia bertugas memilih pemimpin Negeri Suranesia, setelah pemimpin sebelumnya, Maharaja Surasena, meninggal dunia. Cangik, yang sehari-harinya sebagai punakawan beralih fungsi sebagai juri yang harus memilih satu calon yang maju menjadi calon maharaja. Para calon ini merasa dirinya pantas dan mampu memerintah Suranesia.

Cangik tak sendirian, dia memanggil punakawan senior, seperti Semar; Ratu para setan, Betari Permoni; Perdana Menteri para dewa, Betara Narada; wakil Pendawa, Raden Gatotkaca; wakil Kurawa, Raden Lesmana; dan putri Raja Kediri, Riri Ratri.

“Pentas ini merupakan pertanyaan bagi kita semua dan menjadi cerminan untuk melihat diri kita secara jujur,” ujar sutradara kawakan ini.

Aktor-aktor kawakan teater Koma akan turun dalam pentas ini. Untuk menghidupkan pentas, komposisi musik akan digarap oleh Idrus Madani dan diaransemen oleh Fero A. Stefanus, pengarah gerak oleh penari kondang Elly Luthan, artistik digarap Onny Koes dengan tata cahaya Deray Setyadi. Sedangkan kostum yang terinspirasi wayang modern ini digarap oleh Rima Ananda Omar.

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

2 jam lalu

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

Agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun ini melibatkan siswa-siswi SMA, mulai dari persiapan, pemain, penulisan cerita, kostum, hingga tata cahaya

Baca Selengkapnya

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal

Baca Selengkapnya

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.

Baca Selengkapnya

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.

Baca Selengkapnya

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya