TEMPO.CO, Jakarta - Sha Ine Febriyanti menghidupkan kembali Cut Nyak Dien melalui dramatique reading. Suaranya lantang ketika menyuarakan kebenciannya terhadap penjajah. Ia menangis ketika mengenang tanah kelahirannya, suaminya, anak-anaknya.
"Selama ini Cut Nyak Dien dikenal sebagai perempuan yang berani, siapa saja dibabat. Saya ingin tampilkan sisi perempuan Cut Nyak Dien. Sebagai ibu atau istri, dia juga sedih ketika kehilangan," kata Ine usai pentas di Galeri Indonesia Kaya, Ahad, 13 April 2014.
Dalam waktu singkat, hanya empat hari, ia menyiapkan pertunjukan ini. Untuk mendalami peran, selain riset pustaka, ia juga menonton film Cut Nyak Dien.
Ine juga memperhatikan teman-temannya yang orang Aceh, terutama ketika berbahasa Indonesia untuk mendapatkan pelafalan khas sana. Tengok saja akting Ine di pentas teater ketika berperan sebagai pahlawan wanita dari Aceh itu.
Bungkuk dan tertatih-tatih, Cut Nyak Dien berjalan ke bangku di dekatnya. Ia menumpahkan kerinduannya akan tanah kelahirannya, Aceh. "Nanggroe.. Nanggroe..," rintihnya. "Orang bisa dicabut dari tanah kelahirannya, tapi tidak bisa direnggut cintanya."
Cut Nyak Dien mengerang betapa sakitnya ia berada jauh dari tanah kelahirannya. Diasingkan di Tanah Sunda, ia meratap betapa ia merindukan Aceh, pepohonan hingga tanahnya. "Betapa membahagiakannya kalau aku bisa mati di dadaku sendiri," katanya.
Ia mengenang perjuangannya bersama mendiang suaminya, Teuku Ibrahim, melawan penjajah. Betapa sakitnya ia ketika tahu Ibrahim tewas di medan pertempuran. Ia pun menerima pinangan Teuku Umar karena sangat mendukung perjuangan. Peristiwa itu terulang lagi. "Sebaik-baiknya mati adalah mati syahid," katanya.
ANT | ALIA
Berita Lain:
Me&You vsThe World, Film Terbaru Rio Dewanto
Rio Dewanto Segera Didapuk Jadi Duta KPAI
Eko Patrio Dukung Jokowi Jadi Presiden
Berita terkait
Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater
20 jam lalu
Agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun ini melibatkan siswa-siswi SMA, mulai dari persiapan, pemain, penulisan cerita, kostum, hingga tata cahaya
Baca SelengkapnyaSehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus
16 Oktober 2023
Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaMinat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan
4 September 2023
Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMarcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film
30 Agustus 2023
Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal
Baca SelengkapnyaFestival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan
4 Oktober 2022
Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan
18 Juni 2022
Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNgabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu
15 April 2022
Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.
Baca SelengkapnyaHari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak
27 Maret 2021
27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.
Baca Selengkapnya27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia
27 Maret 2021
Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.
Baca SelengkapnyaFestival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring
18 Maret 2021
Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya