Pendiri Slank, Kaka dan Bimbim (kiri) tampil menghibur para penggemarnya, Slankers, dalam konser "30 Tahun SLANK, Nggak Ada Matinya" di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, (13/12). TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO , Jakarta:Musim kampanye menjadi musim yang dinantikan sebagian musisi. Bagaimana tidak, tawaran partai ke musisi untuk manggung pasti berlimpah. Tentunya, pendapatan musisi juga akan meningkat. Namun, Slank mengatakan tidak untuk tawaran itu. Mereka memilih vakum. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami tidak mau menerima tawaran partai saat kampanye," kata Bimbim saat dihubungi Tempo, Jumat 21 Maret 2014.
Bukan tanpa alasan Slank punya sikap seperti itu. Musababnya, mereka menganggap belum ada partai yang layak untuk mendapatkan dukungan. "Kami tidak mau bertindak bodoh dengan salah melakukan dukungan, kami tentu akan mendukung sesuatu yang kami anggap layak," ujar penggebuk drum band yang bermarkas di Gang Potlot itu--Bimbim.
Menurut Bimbim dulu band-nya mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena merasa layak. Berbicara partai, ia masih meragukannya. Sikap Slank ini, kata Bimbim, konsisten dengan idealisme yang selama ini mereka bangun. "Slank berdiri di atas semua golongan, jika kami mendukung salah satu partai itu berarti kami melakukan penghianatan," ujarnya.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor