TEMPO.CO, Jakarta - Penggebuk drum band Slank, Bimbim mengaku kecewa pada kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya, dia begitu mengidolakan sosok SBY. Namun sampai akhir periodenya, harapan Bimbim pada SBY ternyata tidak terwujud.
Belajar dari kekecewaannya pada SBY. Bimbim mengaku tahun ini akan lebih berhati-hati dalam menentukan pilihan. "Saya dulu menyukai SBY, saya bahkan ikutan nyoblos SBY," kata Bimbim kepada Tempo, Jumat 21 Maret 2014.
Bimbim menyebutkan hanya dua hal yang membuatnya kagum pada SBY selama memimpin Indonesia. Pertama, selama masa SBY tak ada satu pun aktivis yang meninggal terbunuh. Kedua, dalam masa jabatannya ada banyak orang dekat SBY yang terseret kasus korupsi dan SBY tidak ikut campur.
Namun, di tahun pemilu kali ini. Bimbim tidak menafikkan ketenaran Jokowi. "Jokowi merupakan capres yang cukup santer saat ini, namun tetap berhati-hatilah memilih. Terkadang orang baik juga bisa salah dalam bertindak," kata Bimbim.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
Sehari Jelang Pencoblosan Pemilu, Ganjar Nongkrong bareng Slank di Semarang
13 Februari 2024
Sehari Jelang Pencoblosan Pemilu, Ganjar Nongkrong bareng Slank di Semarang
Rombongan Ganjar dan Slank tiba di TBRS sekitar pukul 13.45. Lagu pertama yang dinyanyikan Slank yaitu Seperti Para Koruptor Kemudian disusul Hamburger, Ku Tak Bisa, dan Kamu Harus Pulang
