TEMPO.CO, Jakarta -Sosok Walikota Surabaya Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma, saat ini sedang menjadi perhatian dari berbagai kalangan atas gaya kepemimpinan serta isu kemundurannya. Bagi musikus kelahiran Surabaya, Maia Estianty, sosok Risma sebagai wanita pemberani.
"Bagi saya, Perempuan yang terpilih sebagai pemimpin adalah hal yang hebat. Karena menjadi pemimpin itu tidak gampang. Ibu Risma itu sosok yang hebat, saya salut sama dia," kata Maia di Pacific Place, selepas bernyanyi dalam acara Final Jakarta Stand Up Comedy Contest, Ahad, 23 Februari 2014.
Maia menganggap Risma sosok berani karena menutup kawasan lokalisasi Dolly. "Itu tidak gampang lho. Mungkin nantinya dia bisa menjadi next Jokowi untuk memimpin Jakarta," kata dia. (Baca: 4 Kali Mau Mundur, Risma Dinilai Tak Pede Jadi Pemimpin)
Walikota Surabaya Tri Rismaharini berupaya membersihkan Kota Pahlawan dari prostitusi. Ia menutup kawasan lokalisasi Dolly. Risma yang memimpin Kota Surabaya sejak Oktober 2010, sedang menghadapi tekanan dari sejumlah kekuatan politik. Risma dikabarkan akan mundur karena berbagai tekanan politik, termasuk dari partai pengusungnya, PDI Perjuangan. (Baca:Kasus Risma Hantam PDIP, Bukan Jokowi )
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
5 jam lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
19 hari lalu
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.
