TEMPO.CO, Jakarta - Proyek "Legendary Chrisye" Dekade Project (LCDP 2013-2015) yang dibuat oleh Oleg Sanchabakhtiar untuk sang legenda, Chrisye, tak hanya disambut baik oleh Jay Subiakto dan Erwin Gutawa, tetapi juga oleh kawan musikusnya Fariz R.M.
"Saya ingin mencoba mengembalikan aset-aset Indonesia. Setelah Chrisye meninggal, kita harus mengembalikan eksistensinya karena almarhum adalah musikus yang sangat luar biasa. Dalam setiap generasi, kita harus mengingat bahwa Indonesia memiliki musikus yang sangat luar biasa," kata Fariz saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat, 14 Februari 2014.
"Saya sangat senang dapat terlibat dalam proyek ini karena saya merasa dekat dengan sosok almarhum. Sebelum meninggal, Chrisye memanggil saya. Almarhum pun berkata, 'Hanya elo yang boleh nyanyi lagu saya, tanpa kendala apa pun'," kata Fariz yang merasa sangat bangga diberi kepercayaan oleh Chrisye.
Bagi Fariz, Chrisye merupakan sosok pribadi yang lucu dan rendah hati serta perfeksionis dan luar biasa. "Dalam proyek yang akan terlaksana sejak tahun 2014 hingga 2015 ini, kita akan menampilkan segala sisi dari Chrisye yang belum pernah diketahui oleh orang banyak, selain karya-karyanya," Fariz menjelaskan.
Fariz juga bercerita bahwa dirinya diberi pesan oleh Chrisye agar tak berhenti berjuang dalam dunia musik. "Itu amanatnya sebelum meninggal, masih memikirkan kemajuan dunia musik nasional."