Sejumlah kontestan Miss World 2013 saat tampil membawakan Tari Kipas dalam Pembukaan Kontes Miss World 2013 di Nusa Dua, Bali, (8/9). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Bali mengklaim hingga saat ini penyelenggaran ajang Miss World di Bali masih aman. Juru bicara Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Hariyadi, mengatakan tidak ada penolakan dari organisasi masyarakat di Bali terhadap ajang bertaraf internasional tersebut.
"Hingga saat ini kondusif. Kami pantau dari media memang ada penolakan di Jakarta. Tapi di Bali tidak ada FPI atau HTI. Ormas Islam lain di Bali pun tidak menolak," kata Hariyadi, saat dihubungi Tempo, Senin, 9 September 2013.
Meski demikian, Hariyadi mengatakan pihaknya akan terus memantau untuk memastikan kontes kecantikan itu berjalan aman. Terkait dengan pemindahaan ajang final Miss World dari Jakarta ke Bali, Hariyadi mengaku belum mendapat penugasan resmi.
"Kami sudah mendengar ada pemindahan itu, tapi belum mendapatkan penugasan resmi. Jadi, untuk pengamanan saat ini masih mengacu rencana awal, yaitu dari 1 hingga 14 September mendatang," katanya.
Pemerintah memutuskan penyelenggaran ajang Miss World hanya dilaksanakan di Bali. Padahal, panitia kegiatan tersebut sebelumnya merencanakan malam puncak final digelar di Sentul International Convention Center, Sentul, Jawa Barat. Rencana ini ditolak oleh masyarakat Jawa Barat dan sejumlah ormas seperti Front Pembela Islam dan jemaah Hizbut Tahrir Indonesia.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, membantah jika pemusatan ajang Miss World hanya di Bali ini disebabkan adanya penolakan dan intervensi dari ormas. Menurut dia, penduduk dan pemerintah daerah setempat serta sarana dan prasarana di Bali paling siap menunjang acara bertaraf internasional tersebut. Pemerintah juga beralasan, durasi acara selama 20 hari, yang paling siap dilaksanakan di Bali.