Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Mari Elka Pangestu, dan Gitaris Dewa Budjana saat mengunjungi pameran Gitar Lukis dan Peluncuran buku Dawai Dawai Dewa Budjana di Museum Nasional, Jakarta (30/8). TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Musikus Dewa Budjana ingin membuat museum untuk gitar-gitar lukisnya. Budjana telah memiliki 34 gitar lukis dan ingin menyimpannya karena tak ingin gitar-gitar tersebut rusak.
"Museum itu adalah kelanjutan dari gitar ini, saya setop di 34 gitar. Cukuplah di sini, kalau enggak dibikin museum, kalau ditinggal di rumah bisa rusak, kena rayap," kata Budjana ditemui dalam pembukaan pameran gitar lukisnya di Museum Nasional, Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2013.
Meski belum terwujud, namun Budjana telah berencana untuk membangun museum impiannya di Bali. "Saya ketemu dengan teman dan mau bikin museum di Desa Payogan," ujarnya.
Bukan hanya tempat mengabadikan 34 gitar lukisnya, di museum tersebut nantinya juga akan terdapat gitar-gitar dari gitaris di Indonesia. "Lantai berikutnya ada gitar-gitar dari gitaris Indonesia," kata Budjana menambahkan.
Saat ini gambar dan konstruksinya sudah dibuat oleh Popo Danes, arsitek kelas dunia asal Bali. Jika telah selesai dibangun, museum yang akan diberi nama Museum Gitarku ini akan menjadi bagian dari Resor Santosa, Bali.