TEMPO.CO, Jakarta -Pada tahun 2154 kehidupan di bumi semakin memprihatinkan. Kelas dalam kehidupan manusia semakin jelas antara si miskin dan si kaya. Masyarakat miskin semakin termarjinalkan. Kehidupan orang-orang kaya dan berkecukupan berada jauh di atas, di Elysium, sebuah terminal yang dibangun di luar angkasa. Di Elysium kehidupan yang dibangun nyaris dipenuhi segala kesempurnaan.
Elysium dibangun oleh Armadyne Corporation, dengan tujuan membangun sebuah kehidupan yang bersih tanpa adanya kemiskinan, penyakit, perang, dan penduduk yang padat. Maka inilah yang menjadi harapan bagi kaum miskin yang berada di bumi: berusaha bisa mendapatkan akses untuk terbang ke Elysium dan menjadi salah satu penghuni di sana. Setidaknya mereka bisa menyembuhkan segala penyakit di Elysium.
Upaya meretas akses pun dilakukan oleh beberapa pihak agar dapat memasukkan pesawat mereka ke Elysium yang sangat dilindungi secara ketat. Ada pesawat asing terdeteksi? Kematian menjadi jawaban bagi awak dan siapapun yang ada di dalamnya. Belum lagi keberadaan Kruger –agen ilegal pesanan menteri pertahanan Jessica Delacourt (Jodie Foster)-yang siap menembakkan senjata pada hal-hal yang mengancam Elysium.
Max Dacosta (Matt Damon) seorang yatim piatu yang dibesarkan di sebuah yayasan panti asuhan sejak kecil. Dirinya sempat menjalani kehidupan dengan memiliki banyak catatan kriminal. Max lalu bekerja sebagai buruh di Armadyne Corporation. Pada satu waktu Max terjebak dalam sebuah ruangan yang menyebabkan dirinya terkena radiasi dan di vonis hanya dapat hidup 5 hari lagi.
John Carlyle (William Fichtner) tidak mau ambil risiko dengan adanya pegawai yang teradiasi, lantas ia memecat Max saat itu juga. Max mencari cara bagaimana agar ia dapat bertahan hidup. Elysium memang memiliki jawaban untuk hal itu. Di sana terdapat sebuah alat yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit tanpa sentuhan tangan seorang dokter sekalipun. Masalahnya satu, Max tidak punya akses untuk pergi ke sana.
Max akhirnya mendatangi Spider (Wagner Moura) untuk meminta akses agara dapat pergi ke Elysium. Tidak ada makan siang gratis, maka permohonan Max dihadapkan pada tawaran sebuah misi mencuri isi pikiran seorang warga Elysium kelas atas agar dapat diketahui informasi penting mengenai Elysium. Maka saat Max menyetujuinya, John Carlyle pun menjadi sasaran yang akan dicuri informasi dari pikirannya.
Elysium adalah kehidupan yang diharapkan banyak pihak. Namun nyatanya dalam kesempurnaan yang dimiliki Elysium, upaya kudeta pun masih tercetus oleh salah seorang pejabat kelas atasnya. Belum lagi informasi yang sudah didapatkan Max dari memori Carlyle membuat dirinya diincar banyak pihak, karena informasi yang ia miliki sangat berharga untuk kehidupan Elysium selanjutnya.
Di tangan Neill Blompkamp, Film Elysium dikemas cukup mirip dengan District 9, terutama pada suasana kehidupan bumi semakin menyedihkan, kemiskinan semakin merajalela. Cerita tentang pertentangan kelas antara miskin dan kaya pun mungkin akan mengingatkan kita pada cerita The Hunger Games, bagaimana si miskin harus melewati tantangan berat untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan si kaya seolah sangat antipati pada kehidupan si miskin.
Kisah yang ditulis Blomkamp ini kurang terasa punya suspense jika dibandingkan dengan bagaimana ia meramu cerita dalam District 9. Walaupun bermodal tidak begitu besar, District 9 masih terasa lebih punya cerita yang menggigit.
Kisah ini ditutup dengan kisah epik seorang Max Dacosta yang awalnya hanya ingin bertahan hidup di sisa lima hari masa hidup yang dimilikinya. Kita masih akan melihat bagaimana orang menyimpan harapan untuk kehidupan mereka. Rencana yang bermula untuk kepentingan pribadi dapat berubah untuk menyelamatkan kehidupan yang lain.
Judul film: Elysium
Sutradara: Neill Blompkamp
Penulis naskah: Neill Blompkamp
Pemain: Matt Damon, Jodie Foster, William Fichtner, Wagner Moura
AISHA
Berita Terpopuler
2 Rumor yang Bikin Jennifer Aniston Capek
Cherrybelle Ramaikan Ulangtahun Anak Kanker
Shiren Sungkar Sudah Dilamar Teuku Wisnu
Vin Diesel Main Film `Guardian Galaxy
Berita Lain
Shiren Sungkar Sudah Dilamar Teuku Wisnu
Tantowi Yahya: Bung Kris dan Pekikan Salam Merdeka
Kris Biantoro, Sosok Pemegang Etika Sopan Santun
