Riset Angin, Petir dan Gempa Monumen GWK  

Reporter

Jumat, 26 Juli 2013 15:09 WIB

Kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jimbaran, Bali. ANTARA/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam membuat Monumen GWK, seniman patung Nyoman Nuarta melakukan riset dari sisi ketahanan gempa, petir, suhu panas dan keamanan dari terpaan angin. "Untuk proyek ini tidak bisa main-main. Saya undang ahli-ahlinya untuk menghitung," katanya.

Bahan patung terbuat dari campuran tembaga dan baja bobot 4 ribu ton dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Struktur patung dibangun dari stainless steel sehingga memiliki daya tahan terhadap kekuatan gempa berskala 7,5 SR.

Ke depan, proyeksi patung mengikat tata ruang dengan jarak pandang hingga 20 kilometer, terlihat dari Pantai Kuta, Sanur, Nusa Dua dan Tanah Lot.

Nuarta mengatakan, patung setinggi 226 meter di atas permukaan laut ini anti sambaran petir. Patung ini diselimuti tembaga murni yang menjadi pengantar listrik. Namun, karena luasnya sampai 22 ribu meter persegi, energi listrik pun terurai menjadi kecil.

”Patung ini sudah jadi penangkal petir. Kita menambahkan sambungan ke tanah jadi sambaran menjadi kecil,” kata saat melihat para pekerjanya, di workshop studio Nyoman Nuarta, Setraduta Raya, Sarijadi, Bandung.

Mengapa ada kekhawatiran soal petir? Sebab, menurut dia, bagian bawah GWK dibuat tempat kunjungan dengan kapasitas ratusan orang. Dalam sehari kawasan budaya ini didatangi sampai 3 ribu orang wisatawan.

Tentang masalah panas di dalam ruangan GWK mencapai 60 derajat Celsius, Nuarta mengantisipasi dengan penggunaan termal insulator untuk mengurangi panas. ”Bisa turun sampai 23 derajat Celsius,” katanya.

Patung ini juga sudah menjalani tes kajian ketahanan terhadap terpaan angin di terowongan angin Melbourne (Australia) dan nanti menjalani uji tes wind tunnel ke Toronto (Kanada).

“Ini bangunan statik, angin pasti menghantam dari segala arah,” katanya. Hasil kajian di Australia itu, ada modifikasi GWK dari rancangan pertama. Yakni, ada penambahan ketebalan lembar tembaga sampai 1 meter, terutama pada ekor dan sayap burung garuda yang rentan terpaan angin.

Detilnya lagi, ia dan tim mengganti fondasi rangka tengah beton dengan baja untuk mengurangi beban menumpuk di atas patung dan menghindari terpaan angin. Baja dinilai lebih dinamis. “Menara Eiffel di Paris juga kerap goyang saat diterpa angin,” kata Nuarta.

EVIETA FADJAR

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

5 menit lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

9 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

15 menit lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

24 menit lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

28 menit lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

30 menit lalu

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

P2G menerima sejumlah laporan dari guru honorer yang dipecat sekolah setelah kedatangan guru PPPK.

Baca Selengkapnya

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

36 menit lalu

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

Pendaftaran CASN sekolah kedinasan dimulai pada Mei 2024. Sedangkan untuk formasi umum CASN dimulai Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

38 menit lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

59 menit lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

1 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya