Lokananta akan Dijadikan Museum Musik

Reporter

Minggu, 23 Juni 2013 13:47 WIB

Seorang pegawai menata tumpukan piringan hitam yang tersimpan di Perusahaan Rekaman Lokananta. Sekitar 40 ribu keping piringan hitam tersimpan di tempat tersebut. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Surakarta-Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kacung Marijan, prihatin dengan kondisi studio rekaman Lokananta, yang tidak terurus.


Padahal Lokananta memiliki warisan musik luar biasa. “Saya punya cita-cita mendirikan museum musik di Indonesia. Salah satu alternatif lokasinya, di Lokananta,” kata Kacung, di Surakarta, Minggu (23/6). Dia menilai, pendirian museum musik di Lokananta sebagai salah satu upaya melestarikan keberadaan Lokananta.


Soal pilihan mendirikan museum musik, dia mengatakan Indonesia memiliki karya musik yang luar biasa, misalnya musik etnik. Selain itu, ada beragam alat musik dari berbagai wilayah di Indonesia.


“Kami memilih Lokananta sebagai salah satu calon lokasi, karena punya area lumayan luas dan tempat bersejarah dari industri musik Indonesia,” katanya seraya berharap, museum musik di Lokananta bisa menjadi ikon baru Surakarta.


Dengan kekayaan musik itu, dia menilai, sangat disayangkan jika Indonesia tidak punya museum musik. “Kita punya karya musik yang luar biasa. Masa tidak ada museum musik,” ujarnya. Rencananya tidak hanya alat musik yang dipajang, karena khawatir sekadar menjadi benda mati dan tidak menarik pengunjung. Tapi dia menginginkan, ada semacam jalan cerita dari perkembangan musik dan alat musik di Indonesia.


Advertising
Advertising

Mengingat Lokananta di bawah Perum Percetakan Negara Republik Indonesia, dia akan membicarakan usulan itu dengan PNRI. Termasuk memperjelas status kelembagaan Lokananta yang notabene lebih dekat dengan Kebudayaan. “Kami akan bicarakan dengan PNRI dulu,” tuturnya.


Kepala Perum PNRI Cabang Lokananta Surakarta, Pendi Haryadi, mengatakan luas lahan di Lokananta memadai untuk pendirian museum musik. “Luas lahan kami 21.500 meter persegi,” kata dia, di kesempatan yang sama.


Dia menyambut baik rencana atau usulan itu, sebab agar Lokananta lebih diperhatikan pemerintah pusat. Selama ini, Lokananta menyewakan lahan untuk kegiatan komersial, untuk membiayai operasional. Selain itu menjual kaset dan VCD kepada masyarakat.


Lokananta berdiri sejak 1956 dan memiliki 5.200 koleksi lagu yang terawat baik. “Kami masih punya koleksi piringan hitam. Tapi sekarang mulai digitalisasi,” ujarnya. UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar gerakan berkunjung rutin ke museum atau yang lebih dikenal dengan sebutan Grebek Museum, digencarkan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

Program Gerebek Museum , yang diiniasi Anies Baswedan, berupaya menyediakan bus gratis membawa penduduk dari 2700 rukun warga di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

Program Gerebek Museum yang digagas Anies Baswedan bakal melibatkan 2.700 RW untuk mengerahkan warganya mengunjungi 72 museum di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

1 Maret 2018

Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

The Kunstkamera, sebuah muesum, di St. Petersburg menyimpan sejumlah koleksi foto-foto maupun koleksi kerajinan asli sejumlah daerah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

17 Januari 2018

Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

Generasi muda bisa belajar tentang sejarah dan pejuang Provinsi Jambi di museum ini.

Baca Selengkapnya

Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

16 Januari 2018

Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Jakarta Utara, dilanda kebakaran pada Selasa pagi, 16 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

8 Januari 2018

3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

Museum makanan di Eropa ini sangat unik dan menggoda selera.

Baca Selengkapnya

Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

4 Januari 2018

Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh pada Mei dan Desember 2017.

Baca Selengkapnya

Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

2 Januari 2018

Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

Libur merayakan tahun baru masih berlangsung, pilihan tempat liburan cukup bervariasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

24 Desember 2017

Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu memiliki beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi keluarga istana di Tanah Jawa

Baca Selengkapnya