Dampak Karakter Lego Berwajah Marah Pada Anak

Reporter

Kamis, 13 Juni 2013 12:50 WIB

Anak-anak antusias memerhatikan miniatur kota yang terbuat dari balok plastik Lego pada area pameran "The Jakarta 9th Toys & Comics Fair 2013" di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta, Minggu (10/3). TEMPO/Tony Hartwan

TEMPO.CO, New Zealand- Para ilmuwan mengatakan, wajah tersenyum tokoh Lego semakin tergantikan dengan tema lainnya yang berhubungan dengan konflik dunia. Kehidupan di Legoland yang dulu begitu sederhana, yang menggambarkan karakter wajah tersenyum dan berseri-seri kini menjadi lebih rumit.

Jumlah wajah bahagia pada mainan Lego mini telah menurun sejak tahun 1990, dan jumlah wajah marah telah meningkat setelahnya. Hal ini tentu saja sangat menimbulkan kekhawatiran pada orang tua yang takut anaknya akan terkena dampak psikis dari karakter-karakter lego yang menampilkan karakter negatif.

Lego pertama kali dikembangkan pada 1978, dengan memiliki wajah kuning klasik dan senyum sederhana. Namun dari tahun 1989 dan seterusnya ekspresi wajah menjadi lebih kompleks dengan menghadirkan karakter-karakter baru seperti bajak laut dan lainnya. Sekarang berbagai ekspresi termasuk senang, marah, terkejut, takut dan misterius masuk dalam karakter Lego.

Dalam sebuah studi dari 3.655 tokoh yang diproduksi Lego antara tahun 1975 dan 2010, Dr Christoph Bartneck, seorang ahli robot di University of Canterbury di Selandia Baru, mengatakan produsen Lego tampaknya bergerak ke arah yang bertema konflik di mainannya. "Hal ini penting untuk mempelajari bagaimana membuat ekspresi yang tepat dan bagaimana ekspresi ini dirasakan oleh pengguna, dan apakah memiliki dampak yang signifikan pada anak-anak," kata Bartneck. Seperti dilansir di situs Guadian.co.uk.

“Desainer wajah mainan harus berhati-hati untuk merancang ekspresi dan menguji efeknya pada perkembangan anak sejak mainan tersebut dimainkan,” kata Bartneck, yang akan menyajikan makalah mengenai karakter Lego pada konferensi internasional pertama di Sapporo, Jepang.

Namun Roar Rude Trangbaek, manajer komunikasi Lego mengatakan, semua mainan yang dikembangkan oleh produsen diuji dengan berbagai ahli anak, serta berkonsultasi dengan psikiater anak, orang tua dan juga guru. Penelitian yang dilakukan untuk perusahaan menemukan bahwa anak-anak, terutama anak laki-laki, sangat menikmati permainan yang dihadirkan oleh karakter Lego yang bertema konflik. "Konflik antara baik dan jahat bukan hal yang baru," kata Trangbaek. "Tapi karakter Lego selalu memiliki humor dimana orang baik selalu menang pada akhirnya."

GUARDIAN.CO.UK | ANINDYA LEGIA PUTRI


Berita Lainnya:
Kata Fahri, Istana 'Tendang' PKS dari Koalisi

Tensi Darah Dicek, Kening Jokowi Berkerut

Polisi Ambil Visum Mucikari SMP

Skandal Seks Guncang Kemlu AS

5 Pujian untuk "Man of Steel"

Suswono Tak Pusing PKS Dikeluarkan dari Koalisi

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

18 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

17 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya