Rencana Kirab Lentera di Surakarta Menuai Kritik

Reporter

Jumat, 7 Juni 2013 16:27 WIB

Abdi dalem Keraton Surakarta membawa lentera dalam ritual malem selikuran di Masjid Agung Surakarta (08/08). Ritual tersebut digelar tiap tahun untuk menyambut malam Lailatul Qadr. Tempo/AHMAD RAFIQ

TEMPO.CO, Surakarta-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta bakal menggelar Kirab Lentera pada malam akhir pekan ini. Kirab Lentera dengan hiasan lampion itu merupakan bagian dari kegiatan Kampung Art Festival.

Hanya saja, kegiatan untuk menghibur masyarakat di akhir pekan tersebut justru menuai kritik. "Selama ini kirab lampion identik dengan penyambutan malam 21 Ramadan," kata pemerhati sejarah dari Komunitas Solo Tempo Doeloe, Heri Priyatmoko, Jum'at 7 Juni 2013.

Menurutnya, Kirab Lentera dengan hiasan lampion merupakan acara adat Keraton Surakarta yang diselenggarakan sekali dalam setahun. Kegiatan itu digelar untuk menyambut malam Lailatul Qadar di malam 21 Ramadan.Kirab Lentera telah berlangsung rutin sejak zaman Paku Buwana X. "Sudah lebih dari seabad," katanya. Biasanya, kirab akan berjalan dari kompleks Keraton Kasunanan Surakarta menuju ke Taman Sriwedari.

Tradisi yang disebut Malam Selikuran tersebut menggambarkan suasana saat Rasulullah menerima wahyu Lailatul Qadar. Pada saat itu, masyarakat Makkah menyambut kedatangan Rasul yang turun dari Jabal Nur dengan menyalakan lentera di sepanjang jalan. "Penyelenggaraan kirab lentera di luar acara tersebut justru akan melunturkan nilai serta sejarah," kata Heri. Kegiatan itu justru dinilai merusak memori kolektif masyarakat tentang kirab lentera. Sebab, kegiatan itu digelar di luar kebiasaan.

Heri yakin bahwa dinas tersebut tidak memiliki kajian yang lengkap dalam merencanakan kegiatan itu. Mereka hanya meniru bentuk tanpa mempertimbangkan faktor lain. "Hanya sekadar menyalin dan menempel," kata Heri.

Beberapa bulan sebelumnya, dinas tersebut juga sempat menuai kritik saat menggelar kirab wayang. Mereka meniru tradisi Bali dengan mengarak ogoh-ogoh berbentuk tokoh Punakawan. Padahal, di tempat asalnya, ogoh-ogoh merupakan perwujudan sifat buruk.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata Surakarta, Widdi Sri Hanto menolak anggapan bahwa mereka meniru tradisi Malam Selikuran. "Kami hanya terinspirasi," katanya. Kegiatan itu sengaja digelar untuk menarik wisatawan.

Mereka akan mengarak 160 lentera dengan hiasan lampion. Peserta kirab merupakan para anggota Kelompok Sadar Wisata. Kegiatan tersebut menjadi bagian dalam Kampung Art Festival yang diselenggarakan di kawasan Benteng Vastenburg.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

6 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

10 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

56 hari lalu

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.

Baca Selengkapnya

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa

Baca Selengkapnya

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda

Baca Selengkapnya

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.

Baca Selengkapnya

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.

Baca Selengkapnya

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.

Baca Selengkapnya

Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.

Baca Selengkapnya