TEMPO.CO, Yogyakarta - Musikus Judika ternyata mengikuti terus perkembangan informasi seputar kasus penyerangan sekelompok orang bersenjata ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman yang menewaskan empat tahanan, Sabtu, 23 Maret 2013.
"Saya mengikuti terus berita itu (penyerbuan LP) saat tidak ada acara. Tidak menyangka Indonesia bisa ada kejadian seperti itu. Seperti mimpi, sangat sadis dan di luar akal sehat," kata Judika saat ditemui di Yogyakarta, Rabu, 27 Maret 2013.
Pria bernama lengkap Judika Nalon Abadi Sihotang itu mengatakan, sebagai orang yang tidak melihat langsung saja, ia terus membayangkan proses eksekusi yang terjadi di dalam penjara itu. Ia sempat merinding jika terjebak dengan imajinasinya sendiri, seperti berada di posisi para tahanan yang terpaksa menyaksikan langsung proses eksekusi singkat itu.
"Ini surprise sekai, orang kaget, apalagi kejadiannya di Yogyakarta, yang selama ini tak pernah punya sejarah kasus kekerasan yang brutal. Kesannya dari dulu Yogyakarta kan adem-ayem saja," kata kekasih model Duma Riris Silalahi itu.
Vokalis band Mahadewa itu pun mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan kasus ini agar pelanggaran HAM berat seperti peristiwa tersebut tak terulang. "Meskipun mereka tahanan, mereka punya hak untuk dijamin keselamatannya. Jadi aparat harus segera bertindak menangkap pelaku," katanya.
Kejadian penyerangan yang menurutnya seperti meniru film itu, kata dia, akan membuat suasana Yogya tak nyaman lagi dan terus diselimuti teror jika tak segera diungkap. "Ganggu rasa nyaman sekali kalau seperti ini enggak diselesaikan segera," kata dia.
Menurut pria berusia 34 tahun itu, menyesaikan kasus ini tak hanya dari sisi hukum, tapi sumber keributan awalnya. Seperti dari kafe, tempat di mana empat tahanan yang dieksekusi diduga mengeroyok dan membunuh anggota Kopassus. "Kafe-kafe harus punya langkah memperketat pengamanannya, agar tidak terjadi kekerasan lagi bagi pengunjungnya," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terpopuler lainnya:
Begini Tahanan LP Sleman Dipilah Penembak
Eyang Subur 'Diserbu' Mantan Pengikutnya
Tahanan Cebongan Sleman Dipaksa Tepuk Tangan
Penyerangan LP Sleman, 'Hidup Kopassus'
Ribuan Mahasiswa asal NTT Eksodus dari Yogya
Mahfud: Kekuatan Besar di Balik Kasus LP Sleman
Adi Bing Slamet Terus `Serang` Eyang Subur
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
9 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
10 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
11 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
11 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
12 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
12 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
12 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
12 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
12 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
12 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya