TEMPO.CO, Jakarta - Vino Bastian bermain dalam satu film drama kuliner, yang juga memiliki unsur komedi. Dalam film yang diangkat dari cerita pendek karya Dewi Lestari ini, Vino berperan sebagai Tansen Roy Wuisan -seorang anak yang masih memiliki garis keturunan Cina yang tidak pernah mengetahui punya kakek seorang pengusaha roti.
Saat sang kakek meninggal, ia tiba-tiba dijemput dan diminta untuk menjadi penerus usaha kuliner keluarga yang sudah berjalan puluhan tahun. Diberi wasiat untuk menjaga Madre, sebuah biang roti, yang bisa hidup hingga ratusan tahun dan membuat roti Tan de Bakker, milik sang kakek berbeda dari roti-roti lainnya.
Untuk mendalami perannya sebagai pengusaha roti, Vino sampai belajar secara langsung cara pembuatannya. "Total semingguan lebih belajar membuat roti, belajar di Jakarta dan Bandung," kata Vino saat ditemui di Premier film Madre di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2013.
Berperan sebagai Tansen, membuat Vino memahami perbedaan antara roti modern yang dibuat dengan mesin dan roti yang langsung dari tangan pembuatnya, yang disebut artisan. "Kalau membuat roti zaman dulu beda, tradisional, harus pake tangan. Yang penting adonannya kalis," kata Vino menjelaskan.
Vino juga memberitahu bahwa adonan butuh dua sampai tiga hari sampai kalis, sebelum diisi. Vino memerankan semua adegan memasak tanpa pemeran penganti.
Suami Marsha Timothy ini memiliki dua instruktur sekaligus, di Jakarta dan Bandung. Menurutnya setiap struktur punya caranya masing-masing. Sekarang Vino jadi sudah bisa membuat roti sendiri. Bahkan terpikir untuk membuka usaha roti. "One day mau bikin bisnis roti, kenapa enggal?" kata Vino Bastian.
