Sampul buku The Rainbow Troops (Laskar Pelangi versi bahasa Inggris). andrea-hirata.com
TEMPO.CO , Jakarta - Berthold Damshauser, staf pengajar di lembaga kajian Asia pada Universitas Bonn, Jerman, mengatakan bahwa penghargaan ITB BuchAward kepada Andrea Hirata atas karyanya berjudul "Laskar Pelangi" adalah untuk pertama kalinya kepada sastrawan Indonesia di Jerman.
Namun, penghargaan itu bukan untuk kategori sastra. Menurutnya, penghargaan itu untuk kategori "Destination Awards/Literature". Pihak yang menganugerahkan hadiah ini, ITB Berlin (yang mengklaim diri sebagai The World’s Leading Travel Trade Show), menurut Berthold, adalah semacam penyelenggara pameran/fair di bidang pariwisata.
"Sebelumnya, saya belum pernah mendengar tentang hadiah itu. Itu jelas bukan hadiah sastra yang terkenal. Yang menganugerahkan adalah lembaga di bidang pariwisata," kata pemimpin redaksi Jurnal Orientierungen --jurnal tentang kebudayaan-kebudayaan Asia-- itu.
"Tahun ini Indonesia merupakan 'tamu kehormatan' ITB. Pameran ITB pada awal Maret 2013 dan --sepertinya-- kunjungan Presiden RI ke Berlin (yang juga dijadwalkan pada awal Maret) berkaitan dengan 'event' itu," katanya.
Berthold menambahkan, bisa jadi, karena Indonesia merupakan "tamu kehormatan" dalam pameran itu, penyelenggara berpikir bahwa perlu ada hadiah untuk buku sastra Indonesia yang membicarakan sebuah "destinasi".
Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional
17 hari lalu
Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional
Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.