Sapardi Djoko Terima Penghargaan Akademi Jakarta  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Jumat, 14 Desember 2012 09:58 WIB

Sapardi Djoko Damono. TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Akademi Jakarta menganugerahkan "Penghargaan Akademi Jakarta 2012" kepada budayawan Sapardi Djoko Damono di Taman Ismail Marzuki, Kamis, 13 Desember 2012.

Ketua Akademi Jakarta Taufik Abdullah mengatakan, "Penghargaan Akademi Jakarta" tidaklah diperuntukkan bagi penghasil karya seni terbaik. "Penghargaan ini diberikan pada pribadi yang telah memberikan kontribusi yang berarti secara konsisten dalam kehidupan dan dinamika kebudayaan di Tanah Air, dan ini merupakan pencapaian seumur hidupnya," ujar Taufik dalam kata sambutan acara penyerahan "Penghargaan Akademi Jakarta 2012".

Ketua Dewan Juri "Penghargaan Akademi Jakarta 2012", Bambang Bujono, dalam laporan dan keputusan juri menyebutkan, kriteria calon penerima penghargaan diberikan berdasarkan kesepakatan lima orang juri yaitu untuk tokoh yang sudah berusia 50 tahun ke atas dari berbagai bidang kesenian dan budaya, belum pernah mendapat penghargaan sejenis, punya prestasi nasional dan internasional, serta tetap konsisten berkarya dalam jangka waktu cukup panjang dengan pencapaian di atas rata-rata.

Dari sekitar 80 nama yang dicalonkan, Sapardi dianggap yang paling setia dalam berkarya dan mampu memberikan sumbangan berarti pada dinamika kebudayaan Indonesia.

Kesetiaan Sapardi terbukti dari buku kumpulan puisi yang terbit tidak kurang dari 10 buku, beberapa kumpulan prosa, serta sejumlah esai kesusastraan yang dia terbitkan. "Pengaruh puisi Sapardi pada generasi selanjutnya cukup besar dan terasa. Bahasa Sapardi sangat sehari-hari sehingga mudah dimengerti dan kemudian diikuti oleh penyair-penyair selanjutnya," ujar Bambang.

Sebelum diubah menjadi "Penghargaan Akademi Jakarta", penghargaan ini diberi nama "Hadiah Seni Akademi Jakarta", yang diberikan pada Rendra (1975), Zaini (1978), Gregorius Sidharta Soegijo (2003), Nano S. (2004), dan Gusmiati Suid (2004).

"Penghargaan Akademi Jakarta" sebelumnya juga telah diberikan kepada Retno Maruti (2005), Amir Pasaribu (2006), Raden Pandji Soejono (2006), Tenas Effendy (2006), Sutardji Calzoum Bachri (2007), Slamet Rahardjo Djarot (2008), Putu Wijaya (2009), Taufik Ismail (2009), Rahayu Supanggah (2011), dan tahun ini diberikan kepada Sapardi Djoko Damono.

"Terima kasih atas kepercayaan Akademi Jakarta dengan memberikan penghargaan ini kepada saya. Sejak kecil saya bukanlah anak yang istimewa, tapi saya tidak bodoh," ujar Sapardi dalam kata sambutannya.

ANT | ALIA

Berita terkait

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

7 Oktober 2022

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat

Baca Selengkapnya

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

7 Oktober 2022

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT

Baca Selengkapnya

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

15 Januari 2022

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKB Wisnu Wardhana mengatakan pemeran dalam video porno yang viral di media sosial bukanlah Nagita Slavina

Baca Selengkapnya

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

15 Januari 2022

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

Dugaan ini mencuat setelah polisi menangkap empat artis di awal 2022 karena narkoba,

Baca Selengkapnya

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

12 Januari 2022

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

Kuasa hukum Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Wa Ode Nur Zainab, membantah pernyataan hakim yang menyebut kliennya memakai sabu hanya untuk senang-senang

Baca Selengkapnya

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

9 Januari 2022

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

Penangkapan Naufal Samudra jadi pertanyaan karena polisi tidak menemukan barang bukti narkotika dan tes urine negatif.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

9 Januari 2022

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan tidak ada perlakuan khusus terhadap penyanyi Ashanty yang baru kembali dari Turki dan terpapar virus corona.

Baca Selengkapnya

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

4 Januari 2022

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

Cassandra Angelie mengaku sudah lima kali beroperasi dengan tarif sekali kencan sebesar Rp30 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

31 Desember 2021

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap seorang artis sinetron berinisial CA dalam kasus dugaan prostitusi.

Baca Selengkapnya

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

12 Desember 2021

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

Sosok artis peran berinisial BJ yang ditangkap polisi karena dugaan penyalahgunaan sabu diketahui adalah Bobby Joseph.

Baca Selengkapnya