Didik Nini Thowok, Lengger dan Yale University  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 21 November 2012 13:08 WIB

Penari pria Dariah (kiri) saat ikut menari saat Penari pria Didik Nini Thowok ingin mendokumentasikan kisah penari lengger lanang tersebut yang tersisa, (16/11). Aris Andrianto/Tempo

TEMPO.CO, Purwokerto - Apa jadinya bila dua maestro tari lintas gender (cross gender) menari dalam satu panggung? Didik Nini Thowok, seniman serba bisa, dan Dariah, 84 tahun, penari lengger lanang terakhir yang masih hidup, pada pertengahan November 2012 lalu menari bersama di Padepokan Payung Agung, Desa Banjarsari, Kecamatan Nusawungu, Cilacap. Keduanya tampak saling belajar dan saling mengagumi.

Meski sudah tak muda lagi, Dariah masih menari dengan energetik. Dua tarian mereka pentaskan di panggung sederhana itu. “Totalitasnya masih terasa. Saya salut dengan Mbok Dariah,” kata Didik, yang ditemui usai pergelaran.

Kedatangan Didik untuk mendokumentasikan sosok Dariah itu merupakan hasil perenungannya terhadap Serat Centhini. Sebab, dalam serat itu ada kisah tentang banyaknya kesenian yang diperankan laki-laki.

Menurut Didik, ide mendokumentasikan lengger Dariah muncul sewaktu dia berada di Amerika Serikat pada 20 September hingga 4 Oktober 2012 lalu. Ketika menarikan lengger di Universitas Yale di New Haven, Didik berjanji pada dirinya untuk mendatangi Dariah.

Representasi kesenian lintas gender itu sudah ada sejak zaman Sultan Hamengku Buwono VII. Saat itu tari golek dimainkan penari laki-laki. Cross gender, kata Didik, juga ditemukan di Serat Centhini buku kelima. Di sana, ada tokoh Cebolang yang menarikan lengger dengan dandanan perempuan.

Untuk menjadi penari lengger, kata Didik, butuh keseriusan. Totalitas menjadi penari lengger diperoleh melalui proses ritual yang berat. Selain puasa, penari lengger harus mandi di tujuh sumur. “Penari juga harus bersemadi di tempat khusus.”

Dariah hanya bisa tersenyum melihat polah Didik yang menari kocak untuk menghibur penonton. “Saya langsung klop saat ketemu Didik,” kata penari yang hanya bisa berbahasa Banyumasan itu.

Dia mengaku sempat bermimpi bertemu Didik sebelum pentas tersebut. Dariah juga punya keinginan bisa tampil di Keraton Yogyakarta untuk menarikan lengger.

Budayawan yang juga penulis novel Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohari, mengatakan di Banyumas seni cross gender sudah sangat biasa. “Sejak dulu ada. Penari menjadi wandu atau banci karena menari lengger itu banyak,” katanya.

Hanya saja saat ini generasi itu mulai hilang dan lebih banyak penari ronggeng yang dimainkan perempuan. Kisah cross gender juga tertulis di History of Java karya Sir Raffles. Menurut dia, kesenian Banyumasan hampir semuanya berorientasi kerakyatan.

Rudi Lukmanto, penari lengger lanang masa kini, mengatakan bahwa lengger masih menjadi tontonan yang ditunggu masyarakat Banyumas. “Saya ingin mengikuti jejak Mbok Dariah,” kata bapak satu anak itu.

Dia mengaku kerap dikejar-kejar pria maupun wanita yang terpesona oleh aksi tarinya. "Kalau yang menari perempuan, namanya ronggeng. Sedangkan lengger, penarinya laki-laki," Rudi menambahkan.

ARIS ANDRIANTO

Berita Terpopuler:

Jokowi Siap Kasih Rp 15 Miliar ke Kelurahan, Tapi...

Lawan Israel, Hisbullah Tak Biarkan Gaza Sendiri

Ini Situs-situs Israel yang Dilumpuhkan Anonymous

Hacker Sedunia Serukan Perang Cyber Lawan Israel

UMP Rp 2,2 Juta, Pedagang Bakso Menjerit

Berita terkait

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

34 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.

Baca Selengkapnya

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.

Baca Selengkapnya

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi

Baca Selengkapnya

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.

Baca Selengkapnya